2.393 Jemaah Tunda Keberangkatan Umrah, Dipastikan Tidak Akan Kena Biaya Tambahan
Sebanyak 2.393 jemaah gagal berangkat umrah setelah setelah Arab Saudi melakukan penghentian sementara izin masuk ke negaranya.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
Jokowi menyampaikan bahwa ia menghargai kebijakan yang diberikan oleh pihak Arab Saudi.
Menurutnya ini merupakan salah satu langkah mengatasi penyebaran virus corona.
”Kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi. Kita menghargai, kita menghormati karena apapun yang namanya kesehatan itu memang dinomorsatukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Kita menghargai, sangat menghargai itu,” ujar Presiden Jokowi seperti dikutip laman resmi Sekretaris Kabinet RI.
Selain presiden Jokowi, Menteri Luar Negeri juga mengatakan bahwa Warga Indonesia harus menghargai keputusan dan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi, karena ini diberlakukan di seluruh negara.
Tak hanya Presiden Joko Widodo, menteri kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sepakat menghargai kebijakan yang telah ditetapkan.
Baca: BI: Modal Asing Keluar Sejak Ada Corona, di SBN Rp 26,2 Triliun dan Saham Rp 4,1 Triliun
Untuk diketahui, jumlah jemaah umrah Indonesia dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan.
Data Kementerian Agama, jumlah jemaah umrah Indonesia dalam kurun 2014-2015 berjumlah 649.000.
Hal ini meningkat di tahun 2015-2016 sebanyak 677.509 dan naik lagi di 2016-2017 yaitu 876.246.
Kemudian jumlah tersebut melonjak signifikan di tahun 2017-2018 mencapai 1.005.336, dan menurun sedikit di tahun 2018-2019 menjadi 974.650 jamaah.
Baca: Aa Gym: Jemaah Umrah Tak Perlu Galau dan Resah, Tetap Luruskan Niat dan Ikhtiar
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan kebijakan penangguhan sementara masuknya jemaah umrah maupun wisatawan yang akan berziarah ke negaranya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Sejak muncul pada Desember 2019 lalu, wabah virus corona hingga kini tercatat telah melanda 56 negara.
Laporan real time dari situs thewuhanvirus.com Jumat (28/2/2020) siang, sebanyak 2.858 orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus tersebut.
Sebagian besar kasus kematian dilaporkan terjadi di daratan China yakni 2.788.
Sementara untuk pasien yang berhasil sembuh, dilaporkan juga terus mengalami peningkatan, kini sebanyak 36.117.
(Tribunnews.com/Tio)