Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kombinasi Sipil-Militer Diharapkan Pimpin BIN
Suhendra Hadikuntono diharapkan sebagai calon Kepala BIN, Mayjen Abdul Hafil Fuddin sebagai calon Wakil Kepala BIN.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan sipil dan militer diharapkan pimpin BIN ke depan.
Suhendra Hadikuntono yang digadang-gadang jadi pimpinan BIN misalnya bisa memilih wakilnya dari kalangan militer untuk menjadi duet maut pimpinan Badan Intelijen Negara (BIN).
Suhendra Hadikuntono diharapkan sebagai calon Kepala BIN.
Pengamat Sosial Politik Rudi S Kamri mengatakan Suhendra memiliki kapabilitas pimpin BIN.
Suhendra adalah tokoh intelijen senior yang selama ini banyak mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat.
Rudi mengatakan perpaduan sosok sipil-militer pimpin BIN diyakini akan menjadi duet maut pimpinan BIN yang belum diganti sejak Jokowi dilantik sebagai Presiden RI periode pertama, 2014-2019, hingga kini periode kedua, 2019-2024.
Rudi mengatakan intelijen di masa depan mmiliki tantangan yang lebih kompleks, sehingga BIN perlu sosok profesional dan pendobrak, yang bisa berpikir out the box, sehingga mampu membuat BIN sebagai jendela, mata dan telinga Presiden sebagai bahan dalam membuat kebijakan dan keputusan.
"Di negara mana pun, yang pertama kali dibaca Presiden setelah bangun tidur adalah data intelijen. Sebab data intelijen itulah yang dijadikan dasar Presiden dalam mengambil keputusan. Makanya BIN jangan sampai salah dalam menyajikan data intelijen kepada Presiden. Bila data intelijen salah, maka keputusan dan kebijakan yang diambil Presiden pun akan salah," jelas Rudi S Kamri yang pada 22 Februari lalu bersama Presiden Jokowi di Bireun, Aceh, menghadiri acara Kenduri Kebangsaan, di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

