Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

59 Petugas Medis Dikerahkan Tangani Awak Kapal Diamond Princess dan World Dream di Pulau Sebaru

59 orang petugas medis dikerahkan mendampingi 69 Warga Negara Indonesia (WNI) awak Kapal Diamond Princess dan 188 WNI awak Kapal World Dream

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 59 Petugas Medis Dikerahkan Tangani Awak Kapal Diamond Princess dan World Dream di Pulau Sebaru
Tribunnews/JEPRIMA
WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 59 orang petugas medis dari berbagai latar belakang kemampuan dikerahkan mendampingi 69 Warga Negara Indonesia (WNI) awak Kapal Diamond Princess dan 188 WNI awak Kapal World Dream selama observasi.

Observasi berlangsung di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

"Jadi dua paket di tempat yang sama. Jadi tidak kemudian dibuat sama," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, ditemui di Bandara Internasional Kertajati, Minggu (1/3/2020).

Baca: Antisipasi Virus Corona: Tokyo SkyTree dan Tempat Wisata Lain di Jepang Diliburkan, Ini Daftarnya

Dia menjelaskan sebanyak 25 orang petugas medis dikerahkan untuk mendampingi 69 WNI awak Kapal Diamond Princess.
Sedangkan, sebanyak 34 orang mendampingi 188 WNI awak Kapal World Dream.

Khusus untuk 69 WNI awak Kapal Diamond Princess, kata dia, lima orang petugas medis diantaranya sudah mendampingi sejak masih berada di Tokyo, Jepang.

"Ada 5 orang tenaga kesehatan menjemput ke Jepang. Kemudian 20 orang yang tadi siang berangkat dari Jakarta ke Sebaru berarti paket 25 orang. Yang World Dream, kami siapakan 34 orang mereka bekerja pada paket," kata dia.

Baca: Lihat Dampak Virus Corona di China, Kali Ini Bukan Dampak Negatif

Berita Rekomendasi

Menurut dia, petugas medis itu berasal dari berbagai latar belakang keilmuan, seperti spesialis paru, spesialis jantung, spesialis penyakit dalam.

Masing-masing petugas medis itu sudah dibagi ke dalam dua kelompok.

Sedangkan tersedia juga tenaga ahli medis yang bekerja untuk menangani dua kelompok tersebut.

Mereka yaitu, ahli kesehatan lingkungan, ahli gizi, perawat dan surveillance.

Baca: Korban Tewas Pertama Korban Corona di Australia Adalah Penumpang Diamond Princess

"Pendukung kelompok. Ada yang melayani dua-duanya," tuturnya.

Dia menambahkan petugas medis itu dari berbagai elemen, seperti Kementerian Kesehatan, tim medis Rumah Sakit Persahabatan, tim medis Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, dan unsur TNI.

Nantinya, mereka akan bekerja di instalasi gawat darurat dan unit perawatan insentif.

Mereka bekerja sampai misi selesai.

"Jadi ini tim terintegrasi. Kami mengintegrasi berbasis kebutuhan spesialisasi yang ada," katanya.

Tahapan Evakuasi 69 WNI Menuju ke Pulau Sebaru Kecil

Sebanyak 69 Warga Negara Indonesia (WNI) awak Kapal Diamond Princess akan dievakuasi dari Tokyo, Jepang menuju ke Pulau Sebaru kecil, di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Minggu (1/3/2020) malam.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan tahapan evakuasi para WNI tersebut.

Pertama, mereka dievakuasi menggunakan pesawat Garuda Indonesia A330. Pesawat akan berangkat dari Bandara Haneda, Tokyo, pada pukul 18.00 Waktu setempat.

Rencananya, pesawat akan tiba di Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat pada Minggu sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca: Agar Sukses di Laga Perdana Liga 1, Arema FC Cueki Persib Bandung

Baca: Persib Bandung Gebuk Persela 3-0: Duet Striker Anyar Terbukti Moncer, Rekor Buruk Terhapus

Baca: Berkunjung ke IMAGISPACE, Ini 6 Spot Foto Keren yang Cocok Digunakan untuk Berfoto

"Tadi sudah take off dari Bandara Haneda pada pukul 18.00 WIB.

Ini sesuai jadwal yang direncanakan. Prediksi mendarat pada 23.30 WIB," kata Achmad, ditemui di
Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.

Dia menjelaskan untuk penumpang akan turun dari pintu belakang bandara.

Setelah itu, mereka akan naik ke bus Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto yang sudah disediakan di bandara.

Berdasarkan pemantauan terdapat lima unit bus yang disediakan.

"Setelah sampai di sini, penumpang akan kita turunkan dengan tahapan-tahapan untuk pintu belakang hanya untuk WNI yang kita jemput.

Nanti mereka turun langsung masuk ke dalam bis satu per satu," kata dia.

Nantinya, bus akan membawa rombongan menuju ke pelabuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indramayu.

Perjalanan dari Bandara Kertajati menuju ke pelabuhan memakan waktu sekitar dua jam.

Setelah tiba di pelabuhan, 69 WNI akan disemprotkan cairan. Lalu, mereka masuk ke KRI dr Soeharso.

"Setelah turun di Kertajati semua akan kami bawa menuju pelabuhan PLTU Indramayu. Sampai di sana akan turun dan dilakukan disinfectan.

Setelah dilakukan disinfeksi maka berurutan masuk KRI dr Soeharso," tuturnya.

Di dalam kapal akan dilakukan pemeriksaan.

"Di KRI Soeharso, kami lakukan pemeriksaan kesehatan. Kami lakukan cek kesehatan termasuk mengambil spesimen," kata dia.

Dia mengharapkan agar kapal sudah berlayar menuju ke Pulau Sebaru pada pukul 03.00 WIB.

"Kami harap sebelum pukul 03.00 WIB, mereka sudah berlayar.

Berlayar sekitar 5 jam sampai ke sana," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas