Ketua RT Tempat Tinggal Pasien Virus Corona di Depok Rupanya Tidak Tahu Ada Warganya yang Terinfeksi
tetangga ungkap informasi soal dua WNI positif virus corona justru dari konferensi pers yang dilakukan Presiden Jokowi pada Senin (2/3/2020).
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dua WNI asal Depok, Jawa Barat terinfeksi positif virus corona atau Covid-19 pada Senin (2/3/2020).
Mereka adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.
Para warga di sekitar tempat tinggalnya rupanya tidak tahu ada warganya terinfeksi virus corona.
Mereka baru mengetahui informasi tersebut dari konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, hari ini.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT setempat bernama Teguh Prawiro dalam tayangan Youtube tvOne, Senin (2/3/2020).
Baca: 40 Petugas Medis Alami Gejala Pilek, Batuk, Demam Seusai Berinteraksi dengan Dua WNI Positif Corona
"Saya belum mendapat informasi resmi dari jalur pemerintah."
"Justru informasi tersebut saya dapatkan dari media," ujar Teguh.
Ia menambahkan, informasi yang beredar, langsung dikonfirmasikan kepada dua pasien yang terjangkit corona itu.
"Sampai saya berkomunikasi dengan beliau (pasien terinfeksi corona -Red) langsung, dan beliau mengatakan apa yang ada di berita itu benar adanya," katanya.
Saat berkomunikasi langsung, Teguh mengungkap jika pasien tersebut menyesalkan atas pemberitahuan yang dilakukan 'sepihak'.
Baca: Produsen Masker Prihatin Harga Masker Melonjak, Menkes Terawan: Yang Sehat Tak Usah Pakai, Percuma
"Tapi beliau (pasien terinfeksi corona -Red) menyesalkan kenapa berita yang besar ini disampaikan Presiden tidak dikonfirmasikan dahulu kepada beliau," tutur Teguh.
Teguh menuturkan pasien positif corona tidak mengetahui jika Presiden akan melakukan konferensi pers.
"Pasien tidak mengetahui Presiden melakukan breaking news atau penyampaian informasi soal ini (dua WNI terinfeksi corona)," tambah Teguh.
Setelah memastikan kabar tersebut, Teguh langsung bergerak untuk menghimbau para warganya.
"Pengurus lingkungan disini tidak mengetahui apa yang terjadi."
"Sampai kemudian beliau menyampaikan dan saya menyampaikan kepada warga agar kita menjaga kesehatan masing-masing," tuturnya.
Baca: KRONOLOGI Dua WNI Positif Corona, Tertular WN Jepang, Sempat Tinggal Serumah di Depok
Selain itu, sebelum dua pasien tersebut dinyatakan positif corona, Teguh mengungkap jika para tetangga sempat menengoknya.
"Saya belum sempat menjenguk tetapi saya sudah berkomunikasi dengan warga-warga yang sempat menjenguk," ucap Teguh.
Tetangga yang sempat menjenguk dua pasien positif corona pun dihimbau agar tidak beraktivitas diluar rumah.
"Sudah saya koordinasikan dengan kepala dinas depok."
"Untuk mereka (tetangga yang menjenguk pasien corona -red) tidak boleh beraktivitas diluar rumahnya sampai ada petugas kesehatan yang datang," ungkap Teguh.
40 petugas medis alami gejala pilek batuk dan demam
Sebanyak 40 petugas medis di RS Mitra Keluarga Depok mengalami gejala pilek, batuk dan demam.
Mereka dikabarkan sempat berinteraksi langsung dengan dua pasien positif terjangkit virus corona.
Sebelum dinyatakan positif corona, dua warga Depok tersebut sempat berobat ke RS Mitra Keluarga Depok.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono membenarkan ada sejumlah 73 orang yang dalam pantauan Pemkot Depok.
"Dilakukan terus-menerus, monitor terus."
"Rumah Sakit Mitra total mendata sekitar 73 orang, 40 orang dengan gejala pilek, batuk, dan demam."
"Sementara tanpa gejala itu ada 33 orang," kata Hardiono kepada wartawan, Senin (2/3/2020), mengutip Kompas.com.
Pihaknya menuturkan akan tetap melakukan penelusuran terhadap pasien-pasien di RS Mitra.
"Kami akan melakukan tracing terhadap pasien-pasien yang hadir di Mitra tempo hari sampai dengan sekarang," tambahnya.
Hardiono menambahkan kondisi ke-73 petugas, saat ini masih dalam tahap observasi.
Jika keadaan memburuk, mereka akan dirawat secara terisolasi untuk kemudian dirujuk ke RS Sulianti Saroso.
Sementara itu, Pemerintah Kota Depok menyiapkan hotline khusus untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kami buat menggunakan call center 112 yang ada di Kota Depok jadi untuk hotline Covid-19 melalui call center," tutur Hardiono.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Vitorio Mantalean)