Jokowi Umumkan Virus Corona Sebelum Pasien Tahu, Ini Penjelasan RSPI Sulianti Saroso & Ketua IDI
Informasi soal dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus corona, ternyata disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum pasien.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Informasi soal dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus corona, ternyata disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum diketahui pasien.
Hal tersebut diakui oleh Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Mohammad Syahril.
Ia mengatakan, pihaknya tak bisa jika menyampaikan kabar tersebut begitu saja, tanpa ada arahan dari pemerintah.
"Jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali."
"Saya pun sebagai Dirut tidak boleh bicara," kata Syahril di RSPI, Rabu (4/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Meski Apresiasi Pemerintah, PAN Sebut WNA Terlalu Mudah Masuk Indonesia: Potensi Sebarkan Corona
Baca: Rektor Unair Sebut Sari Daun Sambiloto Bisa Cegah Virus Corona, Ini Fakta Ilmiahnya
Menurutnya, pengumuman yang disampaikan oleh Jokowi tersebut sudah sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
"Itu sudah aturannya. Luar biasa kemarin Presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada UU-nya."
"Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," jelas Syahril.
Tak Masalah Diumumkan Presiden
Senada dengan Dirut RSPI, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Muhammad Faqih juga menyampaikan, pengumuman Jokowi sebelum pasien tahu itu tak melanggar ketentuan.
"Yang saya tahu, waktu diumumkan Presiden kan tidak menyebut nama."
"Jadi, tidak masalah karena tidak menyebut nama, hanya menyebut kasus," kata Daeng, dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/3/2020).
Ia juga menyebut, virus corona merupakan wabah di Indonesia yang harus diumumkan oleh pemerintah.
Baca: Kanselir Jerman Ditolak Jabat Tangan oleh Menterinya Sendiri, Diduga Terkait Pencegahan Corona
Baca: Selain Edukasi Penumpang, Ini Langkah PT KAI Cegah Penyebaran Corona
Menurutnya, pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan dari masyarakat Indonesia.
"Tidak masalah (bila pasien belum tahu dulu). Karena itu untuk kepentingan masyakarat."
"Jadi apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi tak masalah."
"Malah itu harus disampaikan. Kalau tidak disampaikan itu akan menimbulkan masalah, terjadi penyebaran tanpa diketahui masyarakat," jelas Daeng.
Pengumuman Jokowi
Dua WNI di Indonesia dipastikan terjangkit virus corona, setelah kontak langsung dengan warga negara Jepang yang positif virus corona.
Saat ini dua orang tersebut telah mendapat perawatan dari tenaga medis di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Presiden Jokowi mengatakan, ibu dan anak itu kontak dengan warga asal Jepang saat berada di Indonesia.
Kementerian Kesehatan telah melakukan penelusuran terkait siapa saja orang yang ditemui oleh warga Jepang tersebut.
"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," jelasnya.
Baca: Selain Edukasi Penumpang, Ini Langkah PT KAI Cegah Penyebaran Corona
Baca: Curhat Ashanty Dituding Artis Sombong Karena Hindari Jabat Tangan demi Cegah Corona
Ia mengatakan, warga Jepang itu telah meninggalkan Indonesia, dan terdeteksi virus corona saat berada di Malaysia.
Selanjutnya, pemerintah Indonesia langsung melakukan pemeriksaan terhadap dua orang Indonesia yang bertemu warga Jepang itu sebelumnya.
"Dicek dan saya dapat laporan dari Pak Menkes, bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," imbuh Presiden Jokowi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengungkapkan, dua orang yang positif virus corona tersebut tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.
"Daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Kondisi 2 Pasien Positif Corona
Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengungkapkan, kondisi dua warga negara Indonesia yang positif virus corona, kini semakin membaik.
Ia menyampaikan, kedua pasien tersebut juga sudah tak lagi mengalami demam.
"Kondisinya sudah lebih baik dari kemarin," kata Yuri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/3/2020).
Meski masih mengalami batuk, namun dipastikan kondisi mereka sudah membaik.
"Batuk tapi jarang-jarang, mudah-mudahan nanti semakin membaik," ujar Yuri.
Baca: 9 Orang Dirawat dalam Ruang Isolasi RSPI, 2 Orang yang Positif Corona Sudah Membaik
Baca: Takut Tertular Corona, Pria Ini Tega Kunci Istri di Kamar Mandi, Klaim Sudah Sesuai Instruksi
Menurutnya, dua pasien positif corona itu diperbolehkan pulang, jika sudah dua kali dinyatakan negatif corona saat pemeriksaan.
"Harus dua kali negatif (untuk bisa pulang)," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Pemeriksaan virus akan dilakukan pada hari kelima dan hari ketujuh setelah kedua pasien dirawat sejak Senin (2/3/2020).
Mereka akan kembali dirawat, jika pada hari kelima tetap dinyatakan positif.
"Nanti hari kelima kita tes lagi kalau negatif dua hari kemudian kita cek negatif ya pulang," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Sania Mashabi/Dean Pahrevi/Dani Prabowo/Ihsanuddin)