Ma'ruf Amin Sebut Doa Qunut Cegah Virus Corona, PAN: 2 WNI Positif, Apa Doa Sudah Tidak Makbul?
Ma'ruf Amin sempat sebut doa qunut dan istigazah bisa cegah virus corona, Terawan juga sebut kekuatan doa. PAN tanya apakah doa sudah tak terkabul?
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Garudea Prabawati
![Ma'ruf Amin Sebut Doa Qunut Cegah Virus Corona, PAN: 2 WNI Positif, Apa Doa Sudah Tidak Makbul?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dpr-pan-saleh-partaonan-daulay-kritik-pemerintah-virus-corona-wna.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat menyebut doa qunut dan istigazah membuat virus corona tidak masuk ke Indonesia.
Hal ini diungkapkan Ma'ruf dalam Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII di Bangka Belitung, Sabtu (29/2/2020).
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menganggap pernyataan Ma'ruf kurang tepat.
Terlebih saat ini sudah ada 2 WNI asal Depok yang positif terjangkit virus corona, sehingga membuat kemampuan doa untuk mencegah virus dipertanyakan.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini disampaikan Saleh dalam tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (3/3/2020).
Saleh menyebut edukasi kepada masyarakat soal virus corona masih kurang.
Ia juga menganggap komunikasi pemerintah kepada masyarakat soal virus corona masih kurang.
Baca: Bahas Virus Corona di ILC, PAN Beberkan Kisah Teman dari Luar Negeri dalam Kondisi Demam: Bisa Lolos
Baca: Meski Apresiasi Pemerintah, PAN Sebut WNA Terlalu Mudah Masuk Indonesia: Potensi Sebarkan Corona
"Saya melihat bahwa memang edukasi ini sangat kurang sekali dilakukan," ujar Saleh.
"Saya mau kasih contoh, bahkan pihak istana sekali pun, komunikasi terhadap ini tidak baik atau kurang baik," sambungnya.
Saleh kemudian menyinggung kalimat yang dilontarkan Ma'ruf mengenai virus corona yang saat itu belum masuk ke Indonesia karena keajaiban doa.
![Wakil Presiden Ma'ruf Amin](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/maruf-amin-nihyee26.jpg)
"Contoh, kemarin Wakil Presiden Republik Indonesia membuka Kongres Umat Islam di Bangka Belitung," kata Saleh.
"Pada kesempatan itu wakil presiden menyampaikan bahwa 'Indonesia alhamdulillah aman dari virus ini, itu berkat doa qunut dan istigazah yang dilakukan oleh kita semua'," terangnya.
Tak hanya Ma'ruf, Menteri Kesahatan Terawan Agus Putranto juga sempat menyebut virus corona saat itu belum masuk ke Indonesia di antaranya karena doa.
"Kemudian menterinya juga mengatakan begitu, bahwa 'Ini doa, alhamdulillah banyak membantu kita'," sambungnya.
Baca: Cara Ampuh Cegah Virus Corona Dengan Ramuan Tradisional, Ini Empon-empon yang Bisa Dimanfaatkan
Baca: Ada Corona, Startup Ini Fasilitasi Aktivitas Belajar-Mengajar dari Rumah
Saleh menyebut pernyataan kedua tokoh negara itu kurang tepat lantaran menurutnya harus dilandasi dengan keterangan ilmiah.
Menurut Saleh, harusnya para tokoh itu juga memberi keterangan ilmiah sehingga masyarakat bisa teredukasi.
"Ini kalau kita kembali ke persoalan doa qunut dan istigazah, dan kita percaya itu tanpa ada penjelasan akademik dan ilmiah yang diberikan oleh ahli dan pakarnya, ini menurut saya akan menjadi problem tersendiri," ujarnya.
Setelah ada 2 WNI yang dinyatakan terinfeksi virus corona, Saleh mempertanyakan manfaat doa untuk mencegah virus tersebut.
Ia menyayangkan pernyataan Ma'ruf dan Terawan yang membuat sebagian masyarakat menjadi percaya virus corona bisa ditangkal dengan doa saja tanpa usaha yang sifatnya ilmiah.
Bagi Saleh, hal ini menjadi bukti bahwa komunikasi pemerintah soal virus corona kepada masyarakat masih kurang.
"Misalnya, hari ini kan terbukti sudah ada dua orang warga negara kita yang kena virus ini," kata Saleh.
"Berarti pertanyaannya apakah doa yang kemarin tidak makbul lagi? Apakah doa-doa yang dipanjatkan oleh semua pemeluk agama di Indonesia tidak efektif untuk mengantisipasi virus ini?" cecar Saleh.
"Ini menurut saya komunikasi yang tidak dilaksanakan dengan baik yang bahkan dilakukan oleh seorang wakil presiden."
Baca: Stimulus untuk Sektor Riil Sedang Disiapkan untuk Hadapi Dampak Corona
Baca: Perketat Masuknya Wisman, Pemerintah Kemungkinan Terapkan Sertifikasi Bebas Corona
PAN Beri Apresiasi dan Kritik
Dalam kesempatan itu, Saleh menganggap langkah pemerintah untuk menghindarkan dan mengawasi WNI dari penyebaran virus corona sudah tepat.
Seperti langkah evakuasi dan observasi WNI dari Wuhan.
"Pertama saya mulai dulu dengan apresiasi saya pada pemerintah," ujar Saleh.
"Kita mengapresiasi, sudah banyak yang dilakukan pemerintah, terutama memulangkan warga negara kita dari Wuhan."
Selain itu, Saleh juga mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengevakuasi WNI dari kapal World Dream dan Diamond Princess.
"Kemudian berikutnya juga sedang mengevakuasi dan mengobservasi warga negara kita yang ada di World Dream," kata Saleh.
"Kemudian terakhir yang dari Jepang, yaitu yang ada di Diamond Princess, sedang dibawa ke Indonesia dan sekarang sedang dilakukan observasi."
"Jadi itu apresiasi yang saya rasa perlu disampaikan oleh kita sebagai anak bangsa," imbuhnya.
Meski mengapresiasi pemerintah, Saleh tetap menjalankan perannya sebagai anggota DPR untuk mengawasi kinerja pemerintah.
"Tapi di luar itu tentu, sebagai anggota DPR yang melakukan tugas pengawasan, ada beberapa yang saya kira penting saya sampaikan di dalam forum ini sebagai bagian dari evaluasi bersama," ungkapnya.
"Bagaimana kita menangani dan bersama-sama untuk mengantisipasi agar virus ini tidak meluas."
Baca: Pemerintah Telah Susun Protokol Penanganan Virus Corona
Baca: Perketat Masuknya Wisman, Pemerintah Kemungkinan Terapkan Sertifikasi Bebas Corona
Saleh berpendapat pemerintah masih kecolongan dalam hal menerima WNA masuk ke Indonesia.
Ia menganggap mudahnya akses WNA untuk masuk ke Indonesia berpotensi menyebarkan virus corona.
"Saya menilai dan juga mendapat laporan dari banyak pihak, bahwa antisipasi warga negara asing yang masuk ke Indonesia ini sebetulnya belum dilakukan secara maksimal," ujarnya.
Terlebih WNI asal Depok yang positif terinfeksi virus corona juga tertular dari WNA asal Jepang.
"Terbukti dengan tadi, bahwa yang terjangkit virus corona, dua orang sudah positif itu kan dapatnya juga dari warga negara asing," kata Saleh.
Maka dari itu, filter yang disediakan untuk mengecek kondisi kesehatan WNA yang masuk ke Indonesia masih kurang maksimal.
Saleh mendorong pemerintah untuk memperketat filter seperti di bandara.
"Berarti kelihatannya kita masih kurang begitu maksimal untuk melakukan pendeteksian awal terkait dengan itu," kata Saleh.
"Dan bayangkan berapa banyak pintu-pintu sekarang yang sedang terbuka untuk warga negara asing masuk ke Indonesia."
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.