Kondisi Terkini Pasien Terjangkit Virus Corona, Dirut RSPI Sulianti Saroso: Insya Allah Akan Sembuh
Kedua pasien yang hubungannya merupakan ibu dan anak itu sudah bisa berkomunikasi melalui whatsapp, telepon, dan video call dengan kerabatnya di luar.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan kondisi dua pasien yang dinyatakan positif Corona berangsur membaik.
Kondisi tersebut disebabkan oleh ke dua pasien tidak memiliki penyakit penyerta atau Komorbid.
"Alhamdulillah kedua pasien ini kan tidak mempunyai suatu penyakit komorbid," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, (6/3/2020).
Berdasarkan hasil laboratorium kondisi mereka menunjukkan tidak adanya penurunan.
Baca: Kesal Ada yang Timbun dan Jual Mahal Masker, Susan Sameh: Itu Kejam!
Baca: BREAKING NEWS: Satu Pasien Pengawasan Terkait Virus Corona Meninggal Dunia di RSPI Sulianti Saroso
"Alhamdulillah indikator ini menjadi suatu parameter bagi kita semua bahwasanya insya Allah kedua pasien ini akan sembuh," katanya.
Menurutnya ke dua pasien tersebut sudah bisa beraktifitas.
Kedua pasien yang hubungannya merupakan ibu dan anak itu sudah bisa berkomunikasi melalui whatsapp, telepon, dan video call dengan kerabatnya di luar.
"Kemudian alhamdullilah hari ini sudah tidak ada lagi demam Corona di kedua orang ini," katanya.
Selain itu ke dua orang Warga Depok tersebut juga sudah bisa makan sendiri tanpa disuapi.
Keduanya bisa pergi ke kamar mandi dan ganti baju sendiri tanpa dibantu keluarga dan perawat.
"Sesak berkurang tapi masih sedikit, kemudian batuk juga berkurang banyak tapi masih ada sedikit. Tentu saja karena yang diserang adalah saluran napas maka untuk batuk ini butuh waktu untuk dikeluarkan daei saluran napasnya," katanya.
Secara keseluruhan menurutnya kondisi pasien berangsur baik. Tekanan darah dalam keadaan normal.
500 orang lapor ke Pos Corona
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril mengatakan hampir 500 orang yang melapor ke pos pemantauan virus corona (Covid-19).
Jumlah tersebut tercatat dari bulan Januari sejak posko tersebut didirikan.
Saat ini RSPI Sulianti Saroso melakukan isolasi terhadap sembilan orang dalam pengawasan terkait virus corona.
"Saat ini sudah hampir lima ratusan orang yang melapor di pos pemantaunan," ujar Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020).
Baca: Empat Orang di Pesta Dansa yang Kontak dengan Warga Terjangkit Virus Corona Diisolasi
Syahril mengatakan berdasarkan laporan ke pos pemantauan, hanya satu pasien yang dinyatakan diisolasi setelah melapor ke pos pemantauan.
"Kondisinya bagus, enggak ada yang dirawat, cuma satu tadi malam saja," tutur Syahril.
Saat ini, total ada sembilan pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso. Dua pasien tambahan baru datang pada Rabu (4/3/2020) kemarin.
Satu warga negara asing dipulangkan setelah dinyatakan negatif. Sementara satu pasien lain dinyatakan negatif dan tidak diisolasi.
Seperti diketahui, dua warga Depok, Jawa Barat dinyatakan positif Corona. Keduanya diduga tertular oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang di suatu cafe di Jakarta.
Komunikasi pasien dan keluarganya
RSUP Persabatan saat ini sedang merawat 10 pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona (COVID-19).
Sepuluh pasien tersebut dirawat di ruang isolasi, ruangan khusus yang steril dengan tekanan udara negatif untuk mencegah penyebran penyakit melalui udara.
Ruangan isolasi ini tidak bisa dimasuki sembarangan orang, hanya tenaga medis yang juga harus menggunakan alat pelindung diri (APD) saja yang boleh masuk.
Baca: Polres Jakut Jual Masker Hasil Sitaan, Mabes Polri: yang Penting Koordinasi dengan Jaksa
Baca: Antisipasi Virus Corona, Karyawan Microsoft Dibolehkan Kerja dari Rumah
Lalu bagaimana bila pihak keluarga ingin berkomunikasi dengan mereka yang diisolasi?
Direktur Utama RSUP Persahabatan dr Rita Rogayah menjelaskan pasien tetap bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga.
Kalau di RS Persahabatan nanti keluarga yang ingin bertemu akan masuk ke ruang perawat.
Baca: Ernest Prakasa Dukung Tweet Tara Basro
“Keluarga kita pangggil ke ruang perawat lalu mereka akan komunikasi,” kata dr Rita Rogayah di RSUP Persahabatan, di Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020.)
Dari ruang perawat mereka akan bisa berbicara dengan pasien dengan telepon di ruang perawat untuk mendengar suara pasien.
Sementara untuk melihat kondisi pasien maka keluarga bisa melihat dari tayangan CCTV yang ada di rungan perawat.
Baca: Antisipasi Virus Corona, Simak Informasi dari Menteri Luar Negeri Soal Pelarangan Masuk Indonesia
“Jadi kelurga pasien bisa melihat keluarganya dari CCTV jadi berbicara melalui telepon tapi tidak diperkenakan masuk dalam ruangan,” kata dr. Rita Rogayah.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) ini diisolasi karena baru pulang dari negara yang terdapat kasus corona virus.
Kemudian mereka menunjukan gejala penyakit seperti sesak napas, batuk sehingga dirawat untuk memastikan kondisinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.