Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Finalis Puteri Indonesia 2020 Kalista Iskandar menarik perhatian publik tanah air karena tidak hapal isi Pancasila,

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Benny Susetyo menyarankan para Finalis Puteri Indonesia perlu diberikan pembekalan terkait wawasan kebangsaan, khususnya nilai-nilai Pancasila.

“Di ajang Puteri Indonesia, para finalis perlu diberikan pembekalan mengenai wawasan kebangsaan, khususnya materi atau pembekalan terkait nilai-nilai Pancasila. Ini penting dalam rangka mempersiapkan dan membangun karakter kebangsaan mereka yang ikut dalam ajang Puteri Indonesia,” kata  Romo Benny dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (7/3/2020).

Menurut Romo Benny, membangun karakter Pancasila bagi setiap insan bangsa Indonesia merupakan hal yang sangat penting.

Baca: Diberitakan Kabur, Driver Ojol Suspect Corona di Batam Dikarantina Sejak 3 Maret

Kejadian ini kembali membuka mata para pemangku kepentingan untuk kembali mengajarkan nilai-nilai Pancasila ke publik.

Baca: Karoseri Adi Putro Serahkan 4 Unit Jetbus 3+ Voyager ke PO Siliwangi Antar Nusa

"Jadi sangat penting untuk ‎melakukan pemetaan terkait pembinaan ideologi bagi setiap elemen bangsa, “pemetaan penting untuk dilakukan, setelah dilakukan pemetaan kita bisa kembali mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi seluruh elemen bangsa Indonesia," imbuhnya.

Romo Benny juga mengakui pascareformasi 1998, terjadi reduksi pemahaman terhadap ideologi Pancasila. Tidak ada lagi institusi yang mengajarkan dan menanamkan pemahaman terhadap Pancasila kepada elemen bangsa. Di situlah terjadi reduksi pemahaman terhadap ideologi Pancasila.

Terakhir Romo Benny ‎berharap kejadian Finalis Puteri Indonesia 2020 tidak terjadi lagi di ajang-ajang lainnya dan kesempatan lainnya.

"Oleh karena itu saya katakan sekali lagi penting untuk mengajarkan Pancasila di tiap jenjang pendidikan dan bagi seluruh elemen bangsa. Puteri Indonesia ini nantinya akan mewakili Indonesia di ajang internasional,
harusnya mereka memiliki pemahaman mengenai wawasan kebangsaan Indonesia khususnya Pancasila dan memiliki karakter kebangsaan Indonesia yang kuat,” tutup Romo Benny.