Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos: Relawan Tagana Tetap Jadi Ujung Tombak Penanganan Bencana

Aset Kementerian Sosial yang paling berharga saat terjadi bencana adalah adanya relawan Tagana.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mensos: Relawan Tagana Tetap Jadi Ujung Tombak Penanganan Bencana
DOK. KEMENSOS
Menteri Sosial Juliari P. Batubara memimpin rapat evaluasi penanganan bencana yang terjadi di wilayah Jabodetabek yang diikuti 250 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, hari ini, Minggu, 8 Maret 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Juliari P. Batubara memimpin rapat evaluasi penanganan bencana yang terjadi di wilayah Jabodetabek yang diikuti 250 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, hari ini, Minggu, 8 Maret 2020.

Dalam sambutannya, Mensos memberikan apresiasi kepada Tagana karena pengabdiannya dalam penanganan bencana.

"Saya bilang kalau Kemensos tidak ada tagana, kita tidak tau harus ngapain. Itu ucapan yang paling tulus dan itu penghargaan yang tidak bisa dinilai dengan uang," kata Mensos.

Aset Kementerian Sosial yang paling berharga saat terjadi bencana adalah adanya relawan Tagana.

Tidak ada yang lebih berharga dari Tagana untuk Kementerian Sosial khususnya pada saat bencana datang.

Baca: Virus Corona Bikin Harga Jahe Meroket Rp 100 Ribu Per Kilogram

"Pagi hari ini saya mewakili Kementerian Sosial ijinkan sekali lagi untuk menyampaikan penghargaan apresiasi yang setinggi tingginya untuk teman teman Tagana semua. Karena tanpa kalian pastinya Menteri Sosial tidak bisa apa apa pada saat bencana," kata Mensos.

Baca: Jadi Korban Teror KKB, 900-an Warga Eksodus dari Pegunungan Areal Freeport Papua

"Saya jadi Menteri kurang lebih empat bulan, beberapa kali saya turun saya lihat disana sudah banyak tagana dan semua dalam keadaan yang siaga dan dalam keadaan in action. Jadi bukan dalam keadaan yang seliweran gak jelas, kan bisa kita nilai semua dalam keadaan siaga dan in action," lanjutnya.

Baca: PO Pandawa 87 Kini Miliki Bus Mewah Berchassis Volvo B11R Garapan Karoseri Adi Putro

Berita Rekomendasi

Dia mengingatkan, karakter bencana di Indonesia sifatnya permanen jadi tidak mungkin tidak ada bencana.

"Apakah itu banjir, gempa, letusan gunung berapi, kemudian juga disamping bencana alam bencana sosial juga tetap kita harus waspada dan siaga," sebutnya.

Karena itu, sudah sangat pantas apabila kehadiran tagana ini bisa meringankan atau meminimalisasi tambah beratnya atau tambah korbannya pada saat bencana terjadi karena Tagana ini lahir dari community base disaster managment yang berasal dari masyarakat.

Rapat evaluasi penanganan bencana yang melibatkan 250 Tagana kali ini dihadiri Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat, Dirjen. Pemberdayaan Sosial Pepen Nazarudin, Dirjen. Rehabilitasi Sosial Edy Suharto, Kepala BP3S Syahabuddin.

Mensos menekankan, ke depan bukan hanya jumlah Tagana yang perlu dirawat tapi juga kualitasnya perlu ditingkatkan. Jumlah Tagana Utama harus bertambah, begitu juga Tagana Madya dan Tagana Pratama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas