Pasien Kasus 03 dan 04 Positif Corona Membaik, Ajukan Permintaan Agar Identitas Tak Diumbar
Namun, kedua pasien itu mengajukan permintaan agar identitas mereka tidak tersebar ke publik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto memastikan kondisi pasien kasus 03 dan kasus 04 positif corona (Covid-19) semakin membaik.
Namun, kedua pasien itu mengajukan permintaan agar identitas mereka tidak tersebar ke publik.
Hal itu menyusul kabar pasien kasus 01 dan kasus 02 yang mulai mengalami masalah psikologi karena identitas mereka tersebar ke publik.
Baca: Kondisi Pasien Dalam Pengawasan Baru RSPI Sulianti Saroso: Flu, Batuk, dan Demam
"Pasien 3 dan 4 sudah jauh lebih bagus dari sebelumnya, tapi ada keluhan dan permintaan kepada kita yang harus berkali-kali nyatakan kami memberikan garansi tidak akan mengumumkan namanya, karena mereka takut seperti yang terjadi di 1 dan 2," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Yurianto juga memastikan komunikasi antara pasien kasus 01 hingga kasus 05 terus berjalan meski diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Pasalnya, kelimanya berasal dari cluster 'kelompok dansa' di Jakarta.
Baca: Pasien Baru di RSPI Sulianti Saroso Miliki Riwayat Kontak dengan Grup Dansa dan Bepergian ke Jepang
"Seperti kita pahami bersama, pasien 1, 2, 3, 4, 5 itu adalah cluster yang sama. Oleh karena itu, di antara mereka ada komunikasi karena tidak kami larang mereka untuk menggunakan smartphone-nya," jelas Yurianto.
Dikabarkan sebelumnya, pasien kasus 1 dan kasus 2 positif virus corona (Covid-19) dalam kondisi baik secara medis. Pasalnya, keduanya berkurang dari masalah keluhan klinis.
Namun, keduanya disebut memiliki beban psikologi karena belakangan identitas terungkap ke publik.
"Secara keseluruhan Alhamdulilah progres keluhan klinisnya sudah banyak berkurang kalau kemarin 01 dan 02 itu sudah tidak ada keluhan apapun.
"Dokter yang merawat pasien itu menyapaikan ke saya melalui komunikasi secara intens memang sekarang yang di dominasi oleh pasien 01 dan 02 ini adalah beban psikologis akibat aib identitas terpublikasi," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Baca: Minggu Malam, RSPI Sulianti Saroso Kembali Terima Satu Pasien Suspect Corona
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini, hal ini merupakan pukulan berat secara psikologis pasien kasus 1 dan kasus 2.
Terlebih, keduanya sudah dilakukan pemeriksaan spesimen karena sudah masuk hari ke-7 perawatan. Hasilnya masih positif virus corona.
Untuk itu, pihak rumah sakit belum bisa menyatakan bisa lepas perawatan meskipun secara klinis tidak ada keluhan apa-apa.
"Mereka agak depresi ya, akibat pernah mengalami hukuman sosial yang besar akibat identitas terungkap, sekarang mereka agak tertekan akan itu. Dan ini dari awal bahwa faktor psikologis akan berpengaruh terhadap status imunitas seseorang," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.