1 Pasien yang Meninggal di RSUD Moewardi Solo Positif Corona
Satu pasien yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo, yang meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) dinyatakan positif virus corona.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Satu pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo, yang meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) dinyatakan positif virus corona.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto.
"Iya terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif (Covid-19)," kata Yurianto seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Untuk itu, menurut Yurianto, saat ini Dinas Kesehatan Surakarta tengah melakukan trackking perjalanan pasien.
"Artinya juga harus kita trackking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan Almarhum."
"Ini yang saat ini sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," ujar Yurianto.
Hadiri Seminar di Bogor
Diketahui, ada dua orang warga Solo yang masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Satu orang dinyatakan meninggal, diketahui positif corona.
Sementara satu orang lagi saat ini masih diisolasi di RSUD dr Moewardi Solo.
Ternyata keduanya sempat menghadiri seminar di Kota Bogor, Jawa Barat pada 25-28 Februari 2020.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dokter Spesialis Paru RSUD dr Moewardi Solo, Harsini dalam jumpa pers di Kantor Dinkes, Jawa Tengah, Kamis (12/3/2020).
Baca: 4 Warga Banten Positif Virus Corona, Ini Imbauan Gubernur Wahidin
Baca: Jenazah Saudarinya Dua Hari Terlantar Karena Virus Corona, Pria Ini Posting Pesan Haru di Facebook
Ia menjelaskan, bahwa sehari berselang sepulang dari Bogor, dua warga itu mengeluh batuk, pilek hingga demam.
"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor," terang Harsini.
Keduanya kemudian dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Solo.
Namun, seminggu menjalani perawatan, kondisi keduanya tidak kunjung membaik.
Bahkan, demam tubuhnya mencapai 38 derajat celcius.
Kemudian keduanya dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo pada tanggal 8 Maret 2020.
Jenazah Dibungkus Plastik
Setelah dinyatakan meninggal, jenazahnya langsung dibungkus plastik.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Moewardi Solo, Harsini menuturkan, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protokol pemulasaran jenazah.
"Saat diserahkan ke keluarga, jenazah dibungkus plastik," terang Harsini.
Ia juga mengatakan, bahwa plastik tersebut tidak boleh dibuka hingga ke liang pusara.
"Hal itu dilakukan karena kami belum mengetahui penyebab meninggalnya pasien," jelasnya.
Baca: Beda Pendapat JK dan Achmad Yurianto soal Lockdown Wilayah Corona
Baca: Lagi, 2 WNI Di Singapura Positif Corona
Tak Punya Riwayat Bepergian ke Luar Negeri
Harsini mengatakan, 2 PDP yang ditangani RSUD Moewardi Solo tidak mempunyai riwayat kunjungan ke luar negeri.
Satu di antaranya meninggal, sedangkan satunya lagi masih dalam ruang isolasi.
"Informasi dari keluarga yang meninggal tidak ada kontak dengan WNA."
"Namun, dia habis pulang dari sebuah seminar di Bogor."
"Kebetulan keduanya adalah peserta seminar di Bogor itu," terang Harsini.
Diketahui, keduanya mengikuti seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020.
"Tanggal 29 mulai pilek dan batuk lalu ke dokter, ke rumah sakit masuk ke dalam observasi."
"Lalu dipindahkan ke RSUD dr Moewardi sebagai PDP," terangnya.
Harsini menyebut, bahwa kedua PDP tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia 58 dan 59 tahun.
"Sebelumnya, dari rumah sakit di sekitar Solo, soal rumah sakit mana kami tidak bisa menyebutkan."
"Yang jelas untuk pasien yang meninggal warga Jawa Tengah," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri/TribunJateng.com/Muhammad Sholekan/Mamdukh Adi Priyanto) (Kompas.com/Riska Farasonalia, Dandy Bayu Bramasta)