Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Corona, Jemaah Masjid Diimbau Tak Salaman dan Jaga Kebersihan

Menteri Agama, Fachrul Razi mengimbau, masyarakat sebaiknya tak perlu salaman setelah beribadah di Masjid.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in Cegah Corona, Jemaah Masjid Diimbau Tak Salaman dan Jaga Kebersihan
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Proses pembersihan atau sterilisasi kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta dengan cairan disinfektan, Jumat (13/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Fachrul Razi mengimbau, masyarakat sebaiknya tak perlu salaman setelah beribadah di masjid.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus corona yang kini sudah menjangkit warga di Indonesia.

"Kita sarankan untuk tidak lagi sementara waktu ini bersalaman apalagi ber-cipika cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri)"

"Itu juga ternyata media untuk penularan penyakit," kata Fachrul usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau sterilisasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (13/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengimbau untuk pengurus masjid untuk rutin menyemprot masjid dengan disinfektan.

Baca: Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona

Baca: Film The Simpsons Tahun 2007 Disebut Telah Prediksi Tom Hanks Terkena Corona

Fachrul juga meminta untuk menggulung seluruh karpet dan tak menggunakannya sementara waktu.

"Karena ternyata itu salah satu sumber penyakit," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Menteri Agama ini juga mengimbau, seluruh masjid untuk memastikan tempat mengambil air wudu adalah air yang mengalir.

Menteri Agama Fachrul Razi (tengah), saat diwawancarai awak media, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat pagi (13/3/2020)
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah), saat diwawancarai awak media, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat pagi (13/3/2020) (Muhammad Rizki Hidayat/Tribun Jakarta)

Senada dengan Fachrul Razi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) menyebut, penyebaran virus corona juga terjadi di masjid.

Namun, ia menegaskan, yang berbahaya adalah virus bukan tempatnya.

"Masjid tidak bahaya ya, yang bahaya virusnya (virus corona)," ujar JK di Masjid Jami' Al-Munawwar, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (13/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

JK berujar, masjid bisa menjadi tempat penyebaran, karena ramai didatangi orang.

"Virus itu bisa muncul (menular) di tengah keramaian, salah satu tempat keramaian itu masjid," ungkapnya.

Baca: Begini Cara Korea Selatan Tangani Pasien Suspect Virus Corona, Patut Dicontoh

Baca: Virus Corona Menyebar di Luar China, 4 Negara Lock-down Warganya

Sehingga, mantan wakil presiden ini meminta untuk tetap menjaga kebersihan.

"Karena itu masjid harus bersih. Jangan disalahartikan masjid berbahaya ya, tetapi masjid harus bersih," jelasnya.

"Sebab kalau Jumat akan ramai (jemaah), tetapi untuk hari-hari selanjutnya tetap harus dibersihkan juga."

"Bisa dengan disinfektan, bisa juga memakai karbol," lanjut Jusuf Kalla.

Wapres RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla
Wapres RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Ibadah di Bulan Ramadan Tak Dibatasi

Sebelumnya, Fachrul Razi menyampaikan, pemerintah tak akan membatasi kegiatan ibadah di bulan Ramadhan terkait adanya virus corona di Indonesia.

Mengingat, banyak kegiatan yang akan digelar di masjid saat bulan Ramadhan, seperti salat tarawih dan buka bersama.

"Kami sepakat Ramadhan tarawih maupun buka puasa bersama tetap kita adakan sebagaimana biasa," ujar Fachrul, dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Baca: Kondisi Terkini Tom Hanks Terjangkit Covid-19, Sang Putra Optimis Ayah Sembuh dari Virus Corona

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Presiden Duterte Lockdown Rakyat Filipina

Namun, pihaknya masih akan terus memantau perkembangan informasi soal virus corona di Indonesia.

Sehingga, Kemenag akan mengambil kebijakan jika situasi dinilai memburuk.

"Kecuali ada perubahan-perubahan situasi yang membuat situasi menjadi sangat jelek. Mudah-mudahan tidak terjadi," ungkapnya.

"Salat Tarawih maupun salat jemaah lainnya dan juga buka puasa bersama tetap kita jalankan sebagaimana mestinya," jelasnya.

Menteri Agama (Menag) RI Fachrul Razi usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau proses sterilisasi Masjid Istiqlal, Jakarta dengan menggunakan disinfektan, Jumat (13/3/2020).
Menteri Agama (Menag) RI Fachrul Razi usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau proses sterilisasi Masjid Istiqlal, Jakarta dengan menggunakan disinfektan, Jumat (13/3/2020). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Jamu Disebut Tingkatkan Imunitas Tubuh

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyampaikan, masyarakat tak akan terjangkit virus corona jika imunitas atau daya tahan tubuh kuat.

Mengutip dari Kompas.com, minuman jamu diketahui menjadi andalan beberapa orang untuk menangkal segala jenis penyakit.

Jamu beras kencur merupakan salah satu jamu yang sering kali ditemukan.

Baca: Fakta Pasien Positif Corona Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Sempat Hadiri Seminar di Bogor

Baca: Bersih-bersih Tempat Ibadah Upaya Pemerintah Cegah Kontaminasi Virus Corona

Jamu yang satu ini bermanfaat menghangatkan tubuh dan melancarkan sirkulasi darah.

Lalu, ada jamu yang terkenal memiliki rasa sangat pahit adalah jamu pahitan.

Jamu ini terdiri dari aneka daun pahit, seperti sambiloto atau brotowali, untuk mengurangi kadar racun di dalam tubuh.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin/Dian Erika Nugraheny/Yana Gabriella)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas