Jubir BIN: Prakiraan Puncak Pandemi Corona 60 Hingga 80 Hari Dapat Dicegah di Indonesia
Puncak penyebaran infeksi virus corona terjadi 60 sampai 80 hari sejak pertama kali diumumkan atau pada April-Mei saat memasuki bulan Ramadan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) memperkirakan puncak penyebaran infeksi virus corona (Covid-19) terjadi 60 sampai 80 hari sejak pertama kali diumumkan atau pada April-Mei saat memasuki bulan Ramadan.
Namun juru Bicara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto yakin itu dapat dicegah di Indonesia.
Apalagi mengingat Indonesia adalah negara tropis dimana virus corona akan mati pada suhu 26 - 27 derajad celsius.
Juga melalui pola hidup sehat, rajin olah raga, cuci tangan, dan lainnya.
"Kita beda dengan negara China, Inggris, Korea, Italia, Iran, dan lainnya. Kita negara tropis dimana virus corona akan mati pada suhu 26 sampai dengan 27 derajat celsius. Juga punya pola hidup sehat, rajin olah raga, cuci tangan, dan lainnya," ujar Wawan Purwanto kepada Tribunnews.com, Sabtu (14/3/2020).
"Jadi prakiraan pandemi 60 hingga 80 hari dapat dicegah. Kita mampu untuk mengatasi hal itu sebagaimana kita atasi flu burung, MERS maupun SARS," tegas Wawan Purwanto.
Dia melihat pula, masyarakat Indonesia tidak terlalu kaget menghadapi virus corona. Karena masyarakat sudah terbiasa menghadapi masalah serangan virus seperti flu burung, SARS maupun MERS.
"Hanya saja pemberitaan di China yang heboh membuat rakyat ikut tersentak. Tapi nanti juga biasa lagi. Dulu waktu ada flu burung heboh juga, tapi kemudian biasa lagi," jelasnya.
Baca: Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan Internasional Selama 2 Pekan
Baca: Cerita Nagita Slavina Soal Baim Wong Ingin Paula Hamil Lagi, Padahal Kiano Belum Genap 3 Bulan
Menurut dia, masyarakat kini memperkuat diri dengan mengkonsumsi berbagai rempah-rempah seperti jahe, kunyit, temulawak dan lainnya.
Terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkadang tidak membuka semua informasi secara gamblang ke publik, dia menilai itu wajar. Karena Presiden tak ingin gaduh.
"Sebab Presiden tak ingin gaduh, tapi terus bergerak berupaya menanggulanginya. Tapi semua terukur," ucapnya.
Sejauh ini kata dia, BIN ikut aktif bekerjasama dengan Kementerian lembaga terkait dalam penanggulangan wabah virus corona.
Di antaranya aktif bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI-Polri, Kimia Farma, Laboratorium, Universitas, Sritex, Bandara dan pelabuhan pintu masuk dari laut serta darat, dan lainnya.
BIN juga ikut terjun langsung menyemprot disinfectan ke berbagai wilayah, obyek vital, Bandara, terminal, stasiun Kereta Api, halte-halte TransJakarta, serta tempat berkerumun publik lainnya.
Baca: Virus Corona Meluas, Anies Baswedan Liburkan Sekolah Dua Pekan
Baca: Anies Liburkan Sekolah untuk Cegah Corona, Imbau Batasi Interaksi
Juga membagikan masker ataupun cairan pencuci tangan.
"BIN bekerja profesional melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. BIN menggandeng sejumlah ilmuwan ahli virus untuk bekerja menemukan obat virus corona ini, sekarang tengah berlangsung. Insya Allah teratasi," ujarnya.