Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lock Down Bukan Pilihan

Menurut Yurianto, penyebaran virus corona sudah tidak hanya menjadi darurat nasional, namun telah menjadi bencana nasional.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Lock Down Bukan Pilihan
https://coronavirus.thebaselab.com/
Data virus corona atau covid-19 hari Senin 16 Maret 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Pelatih Bhayangkara FC,Paul Munster mengaku enggan kembali ke negaranya di Irlandia Utara. Apalagi virus Corona corona sudah menjadi wabah di Eropa, terlebih di Italia dan Inggris. Menyebarnya virus corona pun membuat sejumlah ajang olahraga di Eropa ditunda atau batal diselenggarkan, antara lain Liga Champions, Liga Italia, Liga Eropa dan Liga Inggris.

“Saya tidak mendengar terlalu banyak (korban corona-red) di sini, tapi kalau di Eropa itu sudah menyebar banyak. Bekas tim saya sudah ada satu pemain yang kena. Itu bahaya,” kata Paul Munster.

“Dan itu sangat bahaya di Eropa tapi di Indonesia saya dengar tidak terlalu banyak seperti di China dan kini juga mulai di Eropa. Untuk sekarang saya tidak akan pergi ke Eropa dulu. Saya mau tetap tinggal di sini, sampai kondisi kembali aman,” ujarnya.

Ia berharap keluarganya yang ada di Eropa khususnya di Iralndia Utara yang memang juga berdekatan dengan Inggris tak terkena dampak virus corona.“Mereka (keluarga-red) baik-baik saja. Saya tidak mendengar hal apa pun tentang itu dari mereka. Jika mereka telepon saya, berarti ada sesuatu makanya saya berharap setiap hari mereka jangan telepon saya,” harap Paul.

Dokter tim PSIS, Alfan Nur Asyhar memastikan pihaknya sudah memberi imbauan terhadap empat pemain asing PSIS saat ini, yakni Flavio Beck Junior, Wallace Costa Alves, Bruno Silva, dan Jonathan Cantillana untuk waspada terhadap virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.

"Imbauaan pasti ada untuk Flavio dan lain-lain. Dia juga sudah membaca tentang literatur yang ada. Di mana penyebaran viralnya itu memang dari orang asing yang masuk ke Indonesia,"kata Alfan.

Dirnya merasa lega lantaran para pemain asing PSIS sudah melakukan standar pengawasan mandiri."Mereka sudah banyak membaca soal hal itu, dan mereka juga membatasi bagaimana mereka harus berlaku dengan temannya yang mungkin berasal dari luar negeri," katanya.

Berita Rekomendasi

Untuk mengantisipasi adanya virus corona sampai ke tim PSIS, dokter Al, demikian sapaan akrabnya mengatakan pihaknya selalu standby di mess tim menerima laporan, bila ada pemain yang mengeluh tak enak badan."Setiap hari kita standby. Setiap ada keluhan apapun, karena kita tidak mau kecolongan," katanya.

Sementara artis Gisella mengaku panik saat wabah ini ramai diberitakan. Saat beraktivitas, Gisella mengaku selalu mengenakan masker karena takut tertular. Kepanikan sebelumnya diakuinya lantaran belum mengetahui apa itu virus corona.

Baca: Anggota Majelis Ulama Iran Meninggal Lantaran Idap Virus Corona

"Pas pertama-tama belum tahu apa itu Corona panik banget. Takut, ke mana-mana pakai masker, ikutan norak waktu itu. Awal-awal begitu," ungkap Gisella kepada tribun.

Gisella mengungkapkan, ketika kasus I dan II positif Corona diberitakan, dirinya sedang berada di luar negeri. Hal tersebut membuat mantan istri Gading Marten ini menjadi sangat panik mengingat begitu tiba di Indonesia, dirinya masih memiliki agenda di luar kota Jakarta.

"Terus waktu itu pas mau keluar kota, ada agenda ke Bali dan Jogja saya kuatir. Padahal waktu itu masih jauh, belum sampai di Indonesia, padahal masih di bagian Asia saja, dan belum tahu," cerita Gisella.

Baca: Seorang Anggota Polisi Panik Tetangganya Alami Gejala Mirip Corona, Setelah Diperiksa Ternyata DBD

Saat mencoba memahami mencari informasi tentang virus corona dan cara pencegahannya, Gisella Anastasia menjadi less worry. Ia memastikan dirinya telah mendapat informasi tepat tentang virus corona dari sumber terpercaya.

"Tahu informasi yang benar dari pemberitaan aku jadi less worry, bukan berarti 'mengentengkan,' cuma jadi lebih tahu bahwa penyebarannya itu melalui cairan, kontak fisik, dan tidak melalui udara," ujar Gisella.

Gisella mengatakan, dirinya kini jadi lebih santai menanggapi pemberitaan terkait virus corona. Gisella merasa tidak perlu lagi pakai masker ketika menjalani segudang aktivitasnya sebagai seorang penyanyi. "Yang penting cuci tangan, tidak main-main di area muka kalau tangan sedang tidak bersih," kata Gisella.

Baca: Ada Aplikasi Online, Jokowi Harap Siswa Efektif Belajar di Rumah

Mantan artis cilik yang kini menjadi salah seorang anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Agustina Hermanto atau Tina Toon mengaku semakin rajin menjaga kebersihan diri.Tina terus menjalankan pola hidup yang makin sehat. "Kalau imunitas tubuh kita kuat, kita tidak akan tertular virus itu," kata Tina Toon

Pelantun 'Mama Papa Bolo-bolo' ini menceritakan, saat kecil ia termasuk yang jarang mencuci tangan. "Sekarang aku juga jadi rajin cuci tangan. Dulu aku orangnya selebor. Mau makan pakai tangan tidak cuci tangan dulu, atau habis dari toilet cuma pakai tisu basah," ujarnya.

Baca: Achmad Yurianto: Virus Corona Rapuh dengan Detergen Apapun

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto memastikan pemerintah tidak akan memberlakukan penguncian diri atau lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. "Lockdown bukan pilihan. Untuk saat ini bukan pilihan," ucap Yurianto.

Pemerintah telah membentuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona yang dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Gugus tugas tersebut dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona.

Menurut Yurianto, penyebaran virus corona sudah tidak hanya menjadi darurat nasional, namun telah menjadi bencana nasional.

Baca: 11 Status Penerbangan yang Perlu Dipahami Saat Pertama Kali Naik Pesawat

Dirinya menyebut hal tersebut ditandai dengan ditunjuknya kepala BNPB sebagai ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona."Bukan darurat nasional. Ini sudah bencana nasional. Darurat nasional bagaimana. Kalau dipegang BNPB kan sudah bencana nasional ini," tutur Yurianto.

Terkini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang pemerintah daerah untuk melakukan lockdown atau karantina wilayah dalam menghadapi penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19. Jokowi menegaskan bahwa kebijakan lockdown hanya dapat diambil oleh pemerintah pusat.

"Kebijakan lockdown, baik di tingkat nasional dan tingkat daerah, adalah kebijakan pemerintah pusat," ucap Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020).

Baca: Perjalanan KA Tetap Sesuai Jadwal, Pencegahan Virus Corona Berlanjut

Seperti diketahui, sejumlah negara telah menerapkan lockdown untuk memperlambat penyebaran virus corona. World Health Organization (WHO) telah menetapkan penyebaran virus corona jenis baru atau SARS-COV2 penyebab Covid-19 sebagai pandemi global.

Negara-negara yang telah menerapkan lockdown di sejumlah wilayah yaitu Italia, China, Denmark, Filipina, dan Irlandia. (tribun network/gen/den/fah/jid)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas