Polri Tangani 46 Kasus Hoaks Terkait Penyebaran Virus Corona
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan hingga Kamis (26/3/2020) Polri sudah menangani 46 kasus hoaks.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kasus hoaks penyebaran virus corona atau Covid-19 yang ditangani kepolisian terus bertambah.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan hingga Kamis (26/3/2020) Polri sudah menangani 46 kasus hoaks.
"Untuk kasus hoax ada penambahan satu kasus. Kemarin 45, sekarang tambang satu jadi 46 kasus. Saat ini masih proses penyidikan baik di wilayah maupun Mabes Polri," ungkap Argo di Bareskrim Polri, Kamis (26/3/2020).
Baca: Pemprov DKI Jakarta Siapkan Hotel untuk Tenaga Medis, Anies Jelaskan Mekanismenya
Para tersangka dalam kasus penyebaran hoax corona ini diancam dengan UU ITE Pasal 45 ayat 1 jo Pasal 28 ayat 1 UU No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 14 tahun 1946 dengan hukuman penjara 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.
Untuk itu, Argo mengimbau masyarakat tidak asal menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya terkait penyebaran virus corona sehingga tidak berurusan dengan kepolisian.
Baca: Orang yang Melanggar Karantina Virus Corona Harus Dibunuh, Kata Pemimpin Chechnya
Argo menambahkan Polri terus melakukan patroli siber untuk mencegah beredarnya berita hoax di media sosial yang meresahkan warganet.
"Kami menindak tegas siapapun yang menyebarkan berita hoaks. Dimohon masyarakat berempati dalam situasi ini," katanya.
893 kasus corona di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menyebut, terdapat penambahan pasien positif virus corona sebanyak 103 orang.
Sehingga total pasien Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (26/3/2020) sebanyak 893 kasus.
Achmad Yurianto menyebut, penambahan pasien positif virus corona didominasi berasal dari wilayah di DKI Jakarta.
"Kita lihat sebarannya memang masih akan didominasi dengan kasus yang kita temukan banyak di DKI (53 kasus)," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Baca: Pelaku Pencurian 360 Boks Masker dan Alat Kesehatan di RSUD Pagelaran Tertangkap, 1 ASN Terlibat
Baca: UPDATE Kasus Corona di Indonesia 26 Maret: 893 Positif Covid-19, 35 Sembuh, 78 Meniggal Dunia
Baca: BREAKING NEWS - Pasien Positif Corona di Indonesia Naik Jadi 893, Terbanyak di DKI Jakarta
Achmad Yurianto pun menyebut ada penambahan pasien positif virus corina secara signifikan di provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 14 kasus baru.
Maka dari itu, ia mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga jarak hingga menghindari keramaian serta utamakan tetap berada di dalam rumah.
"Kita lihat bahwa di Sulawesi Selatan juga terjadi penambahan kasus yang cukup banyak 14 orang, ini hendaknya menjadi atensi kita sekalian di dalam konteks untuk mewaspadai ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Achmad Yurianto menambahkan, ada penambahan pasien sembuh virus corona sebanyak 4 orang.
Sehingga total pasien positif corona yang sembuh kini berjumlah 35 orang.
Kemudian, ia menyebut terdapat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 20 orang
"Sehingga total kasus meninggal adalah 78 " jelasnya.
Cuci tangan pakai sabun lebih efektif
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto terus menyerukan gerakan pencegahan penyebaran Covid-19.
Satu di antara gerakan pencegahan corona yakni rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Bahkan Yuri sapaan akrab dari Achmad Yurianto ini, menegaskan cuci tangan dengan sabun dapat lebih efektif daripada menggunakan hand sanitizer.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung BNPB pada Rabu (25/3/2020) sore.
Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat dua upaya penting dalam mencegah tertularnya Covid-19 ini.
Baca: Achmad Yurianto Peringatkan Anak Muda terkait Virus Corona, Jadi Golongan yang Membahayakan?
“Dua hal yang ingin saya sampaikan di dalam upaya kita untuk mencegah penyakit ini, artinya berpikir jangan sampai sakit,” tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (25/3/2020).
Pertama, kata Yuri yakni masyarakat harus melakukan pembatasan jarak fisik sehari-hari termasuk di dalam rumah.
“Yang pertama jaga jarak dalam melakukan kontak sosial,” ujar Yuri.
“Bukan hanya saat berada di luar rumah, melainkan di dalam rumah juga upayakan untuk bisa menjaga jarak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yuri menyebut hal kedua yakni rajin mencuci tangan dengan sabun.
Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang
“Kemudian adalah gunakan masker, dan yang paling penting adalah cuci tangan,” kata Yuri.
Ia menegaskan sabun dapat lebih efektif mencegah Covid-19 daripada menggunakan hand sanitizer.
“Cuci tangan pakai sabun, tidak harus hand sanitizer,” ungkapnya.
“Jauh lebih efektif menggunakan sabun dibanding dengan menggunakan hand sanitizer,” imbuhnya,
Karena dengan sabun akan menggunakan air yang mengalir, dan bisa membasuh seluruh celah-celah kuku dan sebagainya dengan baik.
“Sementara, hand sanitizer yang mungkin hanya telapaknya saja yang bisa dibersihkan punggung tangan dan sela-sela lebih sering tidak,” jelasnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)