3 Fenomena Langit di Bulan April 2020, Ada Supermoon dan Meteor Lyrids, Catat Tanggalnya
3 Fenomena Langit di Bulan April 2020, Supermoon dan Meteor Lyrids dan bulan baru berikut tanggal bisa menyaksikan dari Indonesia
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena langit di bulan April 2020 telah dirangkum oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Setidaknya ada tiga fenomena langit yang dikabarkan akan terjadi di bulan April 2020.
Melansir akun Instagram resminya, @lapan_ri, Rabu (1/4/2020), ketiga fenomena langit atau yang dikenla fenomena Astronomi di bulan April 2020 yakni Supermoon, hujan Meteor Lyrids, dan bulan baru.
Lanatas kapan fenomena Supermoon, hujan Meteor Lyrids, dan bulan baru terjadi? Berikut Tribunnews rangkum dari akun Instagram @lapan_ri:
1. Supermoon
Supermoon dapat disaksikan pada 8 April 2020 mendatang.
Supermoon adalah istilah untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi.
Baca: Angie Virgin Tunjukan Fenomena Hujan Es di London
Baca: Fakta Unik Black Mountain, Gunung di Australia yang Sering Mengalami Fenomena Aneh
Bulan akan terletak di belakang Bumi, jika dilihat dari Matahari.
Wajah bulan akan mendapatkan cahaya Matahari secara penuh.
Fase ini akan terjadi pada pukul 09.35 WIB.
Sementara jarak Bumi dengan Bulan adalah 357.035 Km (0,997 x jarak rata-rata Bumi dengan bulan) dengan ukuran diameter mencapa 33,47 menit busur.
Pada kesempatan ini, Bulan akan berada pada posisi terdekatnya dari Bumi.
Kemungkinan Bulan akan terlihat sedikit lebih besar dan terang dari biasanya.
Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika awal sebagai Bulan Purnama Penuh.
Fenomena ini menandai munculnya lumut merah muda, atau phlox tanah liar, yang merupakan salah satu bunga musim semi pertama.
2. Hujan Meteor Lyrids
Baca: Ustaz Zacky Mirza Ungkap Makna Fenomena Viral Kawanan Burung Tawaf Putari Langit saat Kakbah Sepi
Baca: VIRAL Air Sawah Mendidih di Sumenep Madura, Pengamat Jelaskan Kemungkinan Fenomena yang Terjadi
Lyrids merupakan hujan meteor biasa yang menghasilkan sekira 20 meteor per jamnya pada saat puncak.
Meteor-meteor ini diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/ 1861 G1 Thatcher.
Komet C/ 1861 G1 Thatcher ditemukan pada tahun 1861.
Hujan metor Lyrids berlangsung setiap tahun mulai 16 hingga 25 April.
Puncak hujan meteor tahun ini pada malam tanggal 22 April dan pagi tanggal 23 April.
Terkadang meteor ini dapat menghasilkan jejak debu cerah yang dapat bertahan beberapa detik di Angkasa.
Berkat langit gelap akibat bulan yang hampir baru, membuat jejak debu dapat dilihat secara jelas.
Baca: Fenomena Semburan Api ke Luar dari Sumur Bor Milik Warga Dusun Bunut Pamekasan
Baca: Fenomena Firefall, Air Terjun yang Terbakar di Taman Nasional Yosemite
3. Bulan Baru
Pada 23 April 2020 mendatang, Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari.
Bulan tidak akan nampak di langit pada malam hari.
Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB.
menurut LAPAN, ini merupakan waktu terbaik untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang.
Hal itu karena tidak ada cahaya bulan yang akan mengganggu.
(Tribunnews.com/Fajar)