TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - NU Peduli Covid-19 menargetkan pemberian 1 juta masker, 500 ribu nasi bungkus dan sembako ke 100 ribu dhuafa terdampak Covid-19.

“NU bersama masyarakat harus menjadi garda terdepan untuk mencegah penularan wabah ini dan menjadikan masyarakat tidak panik dan kami juga selalu berupaya untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai salah satu ujung tombak pencegahan dan juga terkait sosial distancing dan physical distancing,” kata Direktur NU Care-LAZISNU, Abdurrouf, Jumat (3/4/2020).

Selain menggalakkan donasi lewat NU Care-LAZISNU, Abdurrouf juga berharap pemerintah dapat berkolaborasi dengan NU mendukung gerakan- gerakan dan kegiatan-kegiatan yang sudah dijalani NU agar pencegahan di masyarakat bisa lebih kuat dan menyebar di berbagai daerah

“Kegiatan Satgas NU peduli ini sudah berlangsung sebelum presiden mengeluarkan darurat kesehatan masyarakat karena kami menyadari bahwa penularan wabah ini banyak melalui aktivitas sehari-hari di masyarakat,” katanya.

Abdurrouf menjelaskan, NU Care-LAZISNU adalah bagian dari Satuan Tugas Coronavirus Disease atau yang dikenal dengan Satgas NU Peduli Covid-19 yang dibentuk PBNU.

“Kini telah terbentuk di seluruh Indonesia, baik pada tingkat PWNU / Provinsi, PCNU / Kabupaten Kota, Tingkat Pondok Pesantren dan Komunitas lainnya dengan tujuan, promotif, preventif, kuratif, sosial ekonomi dan koordinasi,” ujar Abdurrouf.

Aktivitas yang telah dilakukan satgas NU Peduli Covid-19 antara lain, sosialisasi dan edukasi dengan media/ KEI, melalui brosur, pamflet, covid car, dll.

Penyemprotan disinfectant juga dilakukan di tempat – tempat ibadah, pesantren, tempat Pendidikan, kampung, rumah warga dan lain-lain. 


Pemberian Sabun Cuci Tangan di Masjid–masjid, musholla dan pesantren. Pemberian hand sanitizer, masker untuk masyarakat terdampak dan pemberian APD untuk rumah sakit 


Di sektor ekonomi, NU Care-LAZISNU juga membentuk jaring pengaman ekonomi bagi warga rentan dengan cara pemberian sembako dan nasi bungkus untuk warga rentan diperuntukkan diantaranya buat driver Ojol, 
taxi, angkot, pedagang kaki lima (PKL), guru ngaji/ustadz, marbot, 
tuna netra, dll.