Pemerintah Datangkan Alat PCR dari Swiss, Mampu Tes Corona 10 Ribu per Hari
"Kemarin sudah datang Sabtu ke Indonesia," ujar Arya di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga mengatakan pihaknya telah mendatangkan alat tes virus corona mobile polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi virus corona.
Alat tersebut didatangkan oleh Kementerian BUMN dari Swiss.
Dirinya mengatakan alat tersebut telah sampai sejak pekan lalu.
"Kemarin sudah datang Sabtu ke Indonesia," ujar Arya di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Arya mengatakan bahwa alat tersebut didatangkan setelah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan negosiasi dengan produsen PCR di Roche, Swiss.
Baca: Mahfud MD: Saya Sudah Konsultasi dengan Yasonna Laoly, Tak Ada Rencana Pembebasan Koruptor
Setelah proses negosiasi akhirnya diputuskan untuk mendatangkan alat ini.
Sekitar tiga minggu yang lalu Pak Erick negosiasi dengan salah satu produsen alat tes PCR di Eropa, Roche, untuk mendatangkan alat tersebut ke Indonesia," ucap Arya.
Dua alat yang dibeli Kementerian BUMN yang pertama adalah MagNa Pure 96 sebanyak dua buah dan ada 18 buah alat LightCycler PCR detector.
Arya menyebut alat PCR tersebut dapat 500 tes per hari. Sehingga dalam sehari, diperkirakan 10 ribu tes mampu dilaksanakan.
"Sabtu lalu datang ke Indonesia, detailnya ada 2 buah MagNa Pure 96 ini automatic test RNA untuk ekstraktor. Ini dua buah ini dia bisa untuk tes RNA bisa seribu per hari. Lalu ada 18 buah, namanya LightCycler untuk detektor PCR ini kapasitasnya mencapai 500 tes per hari," ucap Arya.
"Maka dengan alat ini kalau sudah terinstal semua seharinya bisa 9-10 ribu hasil tes," tambah Arya.
Alat PCR ini disebut-sebut memiliki tingkat presisi yang lebih tinggi dalam pemeriksaan corona dibanding rapid test kit yang sebelumnya didatangkan oleh pemerintah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.