Selamatkan 12 Juta Tenaga Kerja di Peternakan Ayam, Peternak Minta Pemerintah Lakukan Ini
Wabah corona akan mempercepat kematian para peternak ayam bila pemerintah tidak turun tangan
Editor: Eko Sutriyanto
Kalau dihitung peternak rakyat ini sudah tidak hidup lagi.
Wabah corona akan mempercepat kematian para peternak ayam bila pemerintah tidak turun tangan.
"Pemerintah jangan menyalahkan wabah corona, karena kondisi ini sudah kacau. Kita sudah sakit. Kalau tidak ada corona mungkin kita bertahan sebulan lagi, karena corona jadi lebih parah dan mempercepat kematian, " ujarnya.
Padahal ada lebih dari 12 juta tenaga kerja di peternakan rakyat ini.
Kadma, salah satu peternak lain dari Bogor mengakui kondisi saat ini merupakan yang terburuk sejak 2004 pada saat terjadi pandemi flu burung dan juga resesi 1998.
Baca: Rambutnya Dicatok Keriting oleh Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Protes: Kayak Ayam-ayaman SD
Baca: Laudya Cynthia Bella Mengaku Bertemu Suaminya Hanya Saat Malam Hari
Ketua Umum Perhimpunan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko mengatakan, pemerintah harus melakuan gebrakan serius untuk menyelamatkan peternak ayam.
Ia juga berpendapat momen puasa dan Lebaran belum bisa mendongkrak kelesuan sektor peternakan ayam.
“Untuk pulih masih 2-3 bulan lagi. Dalam 3 minggu kedepan kondisinya masih berat. Dengan kondisi seperti ini pengusaha UMKM bakal gulung tikar, yang bertahan hanya pengusaha besar. Sementara peternak ayam di Indonesia hampir 80 persen levelnya UMKM,” katanya.
Sebelum para peternak berguguran, perlu tindakan dari hulu dan hilir dari pemerintah. Harus segera dilakukan program pasar murah dimana pemerintah memfasilitasi dengan membeli ayam dari peternakan rakyat serta program bantuan langung dalam bentuk ayam. Tidak hanya beras dan uang tunai. Terutama juga memangkas over supply sejak dari DOC.
Mencermati kondisi saat ini Yeka Hendra Fatika dari Pusat Kajian Pertanian dan Advokasi mengatakan, produk unggas baik itu karkas harus diserap jadi cadangan pangan nasional.
"Saran saya Menteri perekonomian merespon cepat untuk menarik 20 ribu ton ayam atau karkas agar RPA (Rumah Pemotongan Ayam) dan cold storage yang sekarang penuh ini jadi kosong dan dialihkan ke pemerintah karena kosong produk dari peternak mitra bisa masuk lagi ke RPA nah ini langkah merespon cepat," katanya.
Parjuni meminta agar pemerintah mengurangi suplai DOC hingga 40 persen, menunda setting telur untuk 4 minggu kedepan agar harga livebird ditingkat peternak bisa bergerak naik sesuai harga acuan kementrian perdagangan, Dengan demikian peternak ayam dapat hidup kembali.