Dikritik Partai Demokrat Jokowi Bagi-bagi Sembako di Bogor, Istana Membantah
Sebelumnya Presiden Joko Widodo membagi-bagikan sembako di kawasan Harmoni, Jakarta dan Bogor, Jawa Barat.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi bagi-bagi sembako yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat pandemi corona dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuai kritik.
Apalagi Kapolri juga telah mengeluarkan maklumat yang meminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, baik di tempat umum maupun di lingkungan sendiri.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo membagi-bagikan sembako di kawasan Harmoni, Jakarta dan Bogor, Jawa Barat.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengkritik apa yang dilakukan Jokowi tersebut.
Baca: Tunda Naik Gaji Hingga Copot Jabatan, Ini Daftar Sanksi yang Diterima PNS Apabila Nekat Mudik
Baca: Imbas Corona, KIB Bagi-bagi Makan Gratis kepada 12 Ribu Warga Kurang Mampu
Baca: Ibu Hamil Perlu Tahu, 4 Makanan Ini Ternyata Efektif Redakan Morning Sickness
Kata Hinca hal tersebut bertolak belakangn dengan PSBB yang diputuskan pemerintah pusat dimana ada penerapan jaga jarak atau physical distancing saat pandemi corona.
"Maklumat Kapolri jelas menyatakan bahwa agar tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah massa banyak," ujar Hinca di akun twitter resminya yang terverifikasi.
Hinca mendukung pembagian sembako karena itu adalah hal yang sangat baik, apalagi dalam situasi seperti sekarang ini. Namun kata dia, semestinya sembako tersebut diantar door to door.
"Sebaiknya dan terlebih bapak presiden tentu memiliki struktur di bawah yang mampu mengantarkan sembako tersebut door to door atau menitipkan kepada ketua wilayah setempat untuk disalurkan," ujar Hinca.
Sementara itu, Paur Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti membenarkan peristiwa kerumunan pada Jumat malam tersebut. Peristiwa itu terjadi pukul 20.30 dan berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit.
"Bapak itu kan dari Tugu Kujang ke arah Ekalokasari, jadi cuma putar balik saja. Karena tahu Pak Jokowi mau bagikan sembako, mungkin masyarakat pada keluar gitu saja, sebentar saja kok nggak lama," ujarnya.
Menurut Desty, acara bagi-bagi sembako Jokowi itu tak menimbulkan kemacetan maupun kerumunan. Jokowi hanya menyasar masyarakat dan ojek online dan kemudian pergi meninggalkan lokasi untuk kembali ke Istana Bogor.
"Kalau warga berkerumun nggak. Pak Jokowi memang suka langsung ngasih gitu ya, jadi cuma itu saja, ngasih, jalan lagi, ngasih, jalan lagi. Begitu saja," jelas Desty.
"(Menyasar) ojek online, tapi masyarakat juga. Cuma mungkin karena ada di situ ada di luar, kasih, gitu. Ojek online sih ininya, banyak ojek online," lanjut dia.
Pihak Istana mengklarifikasi video viral di media sosial yang menyebutkan warga Bogor berdatangan ke Istana Bogor, pada Sabtu(11/4). Narasi dalam video tersebut warga berbondong-bondong karena ada pembagian Sembako oleh Presiden Jokowi.
Dituliskan juga dalam video tersebut Presiden Jokowi mengabaikan social/physical distancing karena membuat kerumunan warga.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa tidak ada pembagian Sembako pada Sabtu malam.
“Tidak ada kegiatan pembagian paket sembako oleh Presiden pada Sabtu malam di Bogor," kata Bey.
Presiden Jokowi menurut Bey membagikan Sembako dua hari sebelumnya atau pada Kamis(9/4) di Jakarta dalam perjalanan dari Istana Merdeka Jakarta menuju Gerbang Tol Kemayoran untuk melanjutkan perjalanan ke Bogor dan juga pada Jumat(10/4) di Bogor.
Dalam kegiatan pembagian paket sembako tersebut, pihak Paspampres selalu mengutamakan protokol kesehatan dalam pandemi virus corona dan physical distancing.
Menurut Bey pada Sabtu malam masyarakat Kota Bogor mengira Presiden Jokowi akan kembali membagikan paket sembako seperti dua hari sebelumnya. Masyarakat mendapatkan informasi dari sumber tidak jelas bahwa akan ada pembagian paket Sembako tersebut.(Tribun/fik/wly)