Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Staf Khusus 'Milenial' Presiden Jokowi yang Punya Perusahaan Sendiri

Staf Khusus (Stafsus) 'Milenial' Presiden Joko Widodo tengah mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Daftar Staf Khusus 'Milenial' Presiden Jokowi yang Punya Perusahaan Sendiri
Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) 'Milenial' Presiden Joko Widodo tengah mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.

Terbaru, Andi Taufan Garuda Putra mendapatkan perhatian lantaran menyurati seluruh Camat di Indonesia dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Surat berkop Sekretariat Kabinet tertanggal 30 Maret 2020 tersebut meminta Camat membantu perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dalam edukasi lapangan ke masyarakat desa dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Puskesmas.

Tak hanya itu, Adamas Belva Syah Devara pun juga dipermasalahkan lantaran perusahaan rintisan miliknya Ruangguru.com terlibat dalam pelatihan program Kartu Prakerja.

Salah satu kekhawatiran muncul terhadap stafsus milenial yaitu adanya konflik kepentingan karena para stafsus ada yang mempunyai bisnis masing-masing.

Siapa saja?

Empat stafsus milenial yang punya perusahaan

Berita Rekomendasi

1. Andi Taufan Garuda Putra

Andi Taufan Garuda Putra adalah pendiri perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) berbasis peer-to-peer lending, PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha pada April 2010.

Perusahaan yang didirikan Taufan berfokus pada layanan pinjaman online, khususnya usaha mikro di pedesaan yang belum terakses oleh perbankan.

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA)
Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA) ((KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA))

Ia lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) dari Harvard Kennedy School.

Taufan memperoleh sederet penghargaan, seperti Entrepreneur of the Year Finalist EY, Satu Indonesia Award Astra, Laureate Global Fellow International Youth Foundation dan Ganesha Innovation Champion Awards Alumni ITB.

2. Adamas Belva Syah Devara

Adamas Belva Syah Devara merupakan Chief Executive Officer (CEO) dan co-Founder perusahaan rintisan dan aplikasi Ruangguru.com

Belva merupakan alumnus tiga universitas di Amerika Serikat yaitu Harvard University, Massachusetts Institue of Technology dan Stanford University.

Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara Menjelaskan Peran Milenial Dalam Pencegahan Covid-19, Senin (23/3/2020).
Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara Menjelaskan Peran Milenial Dalam Pencegahan Covid-19, Senin (23/3/2020). (HUmas BNPB / Rantika)

Pada 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda yang paling berpengaruh di Asia versi Forbes Magazine.

Ia mendirikan perusahaan rintisan berbasis pendidikan Ruangguru pada 2014 bersama Muhammad Iman Usman.

Ruangguru menjadi salah satu perusahaan yang didapuk sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Prakerja melalui Skill Academy.

3. Putri Indahsari Tanjung

Putri Indahsari Tanjung adalah anak pengusaha Chairul Tanjung. Di usianya yang masih 23 tahun, ia memiliki beberapa agensi.

Putri mendirikan Creativepreneur Event Creator yang bergerak di bidang event organizer. Saat ini pun ia menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut.

Staf Khusus Presiden Putri Indahsari Tanjung bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki sedang menyimak pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat diwawancarai awak media usai meninjau Program Mekaar di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Jumat (29/11/2019)
Staf Khusus Presiden Putri Indahsari Tanjung bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki sedang menyimak pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat diwawancarai awak media usai meninjau Program Mekaar di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Jumat (29/11/2019) (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Ia juga menjadi Chief Business Officer dari Kreavi, platform yang mewadai 55 ribu artis dan seniman.

Ia merupakan lulusan dari Academy of Arts, San Fransisco, Amerika Serikat.

4. Angkie Yudistia

Angkie merupakan pendiri Thisable Enterprise pada 2011.

Ia dikenal sebagai perempuan penyandang disabilitas berpengaruh di Indonesia.

Perusahaan yang didirikannya bergerak di bidang pemberdayaan kaum penyandang disabilitas di Indonesia.

Staf Khusus Presidenan Bidang Sosial Angkie Yudistia saat berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Thisabel Head Office, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019). Angkie Yudistia berbagi pengalaman dengan Tribunnews mengenai pengalamannya menjabat sebagai Staf Khusus Presiden. Tribunnews/Jeprima
Staf Khusus Presidenan Bidang Sosial Angkie Yudistia saat berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Thisabel Head Office, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019). Angkie Yudistia berbagi pengalaman dengan Tribunnews mengenai pengalamannya menjabat sebagai Staf Khusus Presiden. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Melansir dari website resmi Thisable Enterprise, Thisable memiliki beberapa kesempatan untuk disabilitas bisa bekerja, salah satunya menjadi bisnis partner dengan Go-Life for Go-Jek membuka kesempatan menjadi mitra melalui Go-Massage, Go-Clean, Go-auto, Go-Glam, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing disabilitas.

3 stafus milenial bergerak di bidang sosial

1. Ayu Kartika Dewi

Ayu Kartika Dewi merupakan Perumus Gerakan Sabang Merauke. Selama ini ia aktif mengampanyekan nilai toleransi dan keagamaan.

Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi. (Instagram/ayukartikadewi)
Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi. (Instagram/ayukartikadewi) (Instagram/ayukartikadewi)

Pada 2010, Ayu pernah mengabdi di lembaga Indonesia Mengajar dan mendapat tugas mengabdi di Desa Papaloang, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Ia mempunyai tugas khusus yaitu sebagai juru bicara bidang sosial.

2. Gracia Billy Yosaphat Membrasar

Ia merupakan stafsus asli Papua. Billy dianggap mempunyai talenta yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif.

Ia pernah mendapatkan beasiswa afirmasi dari pemerintah dan diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB.

Billy pernah diundang Pemerintah Amerika Serikat untuk magang dan berbicara di hadapan State Department AS. Studinya dilanjutkan di Australian National University (ANU) dan Oxford University d Inggris dengan beasiswa.

Billy pernah bekerja di perusahaan minyak dan gas asal Inggris. Namun, ia lebih memilih Kitong Bisa, yayasan yang berfokus mengurusi pendidikan anak-anak Papua.

3. Aminuddin Ma'ruf

Laki-laki kelahiran Karawang, Jawa Barat ini jebolan Universitas Negeri Jakarta dan memperoleh gelar S2 di Universitas Trisakti.

Aminuddin merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016.

Selain itu, ia pernah menjabat posisi sekretaris jenderal solidaritas ulama muda Jokowi (Samawi).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 dari 7 Staf Khusus Milenial Jokowi Miliki Perusahaan Sendiri, Siapa Saja Mereka?"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas