Minta Warga Tidak Mudik saat Pandemi Corona, Menag: Mudharatnya Lebih Banyak
Menteri Agama Fachrul Razi meminta masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman di tengah pandemi virus corona atau Covid-19
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi meminta masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Ia beralasan, mudik dalam kondisi seperti ini lebih banyak membawa mudharat daripada manfaat.
“Jadi ya, kita tetap melaksanakan puasa wajib dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan kita. Tapi kita di rumah saja, nggak usah mudik,” kata Menag melalui konferensi video, Selasa (21/4/2020).
Baca: Arsenal Harus Sediakan Rp 855 Miliar Jika Inginkan Thomas Partey dari Atetico Madrid
Baca: UPDATE Corona Dunia Selasa, 21 April 2020: Indonesia Jadi Negara Kedua Tertinggi di Asia Tenggara
Fachrul menuturkan, mudik secara tidak langsung dapat menjadi sarana penyebaran pandemi global ini.
“Jika kita mudik, tanpa kita sadari membawa benih-benih virus ke kampung. Di kampung juga kita harus diisolasi. Mudharatnya lebih banyak dari manfaatnya,” papar Menag.
Sebelumnya saat membuka rapat terbatas, Presiden Jokowi menetapkan larangan mudik bagi seluruh masyarakat perantauan ke kampung halaman.
“Kemenag setuju sekali dengan keputusan ini. Penetapan larangan mudik ini ditetapkan pemerintah akan mulai diberlakukan sejak awal Ramadan,” kata mantan wakil panglima TNI ini.
Menag berharap, larangan mudik ini tidak mengganggu suka cita beribadah di bulan Ramadan.
”Jangan siap-siap pulang ke kampung. Kita siap-siap saja berbuka puasa, makan sahur, tarawih, tadarus, di rumah saja. Kemenag mendukung sekali pelarangan (mudik) dilakukan awal ramadan. Mudah-mudahan tidak mengurangi semangat dan kegairahan di bulan Ramadan,” tutur Menag.