Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituding sebagai Perusahaan Titipan di Proyek Kartu Prakerja, Co-Founder Ruangguru Beri Penjelasan

Sebagian publik mempersoalkan keberadaan Ruangguru di Kartu Prakerja 2020. Staf khusus milenial Presiden Jokowi juga disinggung.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Dituding sebagai Perusahaan Titipan di Proyek Kartu Prakerja, Co-Founder Ruangguru Beri Penjelasan
INSTAGRAM @BELVADEVARA
Belva Devara 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagian publik mempersoalkan keberadaan Ruangguru di Kartu Prakerja 2020.

Kehadiran Ruangguru di program pemerintah itu juga dikaitkan dengan mantan staf khusus milenial Presiden Joko Widodo ( Jokowi) yang juga CEO Ruangguru, Belva Devara.

Program pengentasan pengangguran ini bakal menyedot anggaran APBN sebesar Rp 20 triliun.

Dana sebesar itu digunakan untuk membiayai pelatihan dan insentif bagi peserta Kartu Pekerja.

Selain Ruangguru, ada 7 perusahaan lain yang ditunjuk pemerintah untuk menjadi penyelenggara program Kartu Prakerja untuk tahun ini di antaranya Tokopedia, Bukalapak, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker.

Co-Founder dan Chief Product Officer (CPO) Ruangguru, Iman Usman, membantah kalau startup yang dirintisnya bersama Belva Devara sebagai perusahaan titipan di proyek pelatihan Kartu Prakerja 2020.

Baca: Pemerintah Disarankan Alihkan Anggaran Kartu Prakerja untuk Subsidi Internet

Baca: Ditutup Kamis 23 April 2020, Simak Syarat dan Cara Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 2

"Nggak benar kalau ini dibilang titipan. Ruangguru lolos ya karena ini Ruangguru, bukan karena Belva (sebagai Stafsus Presiden Jokowi)," tegas Iman seperti dikutip dari akun Instagram miliknya, Rabu (22/4/2020).

Baca: Kartu Prakerja Tak Jelas, PKS Usul Dananya Dialokasikan ke Pekerja Terdampak Covid-19

Berita Rekomendasi

Dia menceritakan awal mula Ruangguru terlibat diskusi dalam program itu dengan pemerintah, hingga akhirnya ditunjuk sebagai salah satu mitra penyelenggara pelatihan untuk peserta Kartu Pekerja.

"Jadi ceritanya pemerintah kan mau bikin program pelatihan online pekerja.

Dari awal Presiden menekankan bukan hanya menggandeng pemerintah (sudah ada Sisnaker dan Pijar Mahir dari Telkom), tapi juga swasta," tutur Iman.

"Nah Ruangguru sebagai platform e-learning yang terbesar, layak dong kalau ikut diundang. Lain cerita kalau ini platform yang nggak jelas reputasi dan rekam jejaknya," kata dia lagi.

Dikatakan Iman, Ruangguru sudah beroperasi selama 6 tahun dan telah digunakan oleh lebih dari 17 juta pengguna, bahkan sudah beroperasi di negara lain.

Baca: Belva Mundur Sebagai Stafsus, Ekonom: Bukan Akhir Polemik Kartu Prakerja

Aplikasinya juga sudah diunduh lebih dari 10 juta kali. Soal Skill Academy, dia menjelaskan, platform tersebut sudah diluncurkan sejak tahun lalu sebagai visi jangka panjang perusahaan.

Meski baru seumur jagung, diklaim Iman, Skill Academy sudah memiliki ratusan kelas dengan 1 juta orang belajar di platform tersebut.

"Ini semua menjadikan Ruangguru sebagai platform pendidikan terbesar di Asia Tenggara saat ini. Kalau misalnya apa yang kita sediakan ini dianggap tidak bermutu, semestinya tidak mungkin jutaan orang pakai dan kasi review seperti itu," ungkap Iman.

Sebelumnya, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky, menjelaskan kalau pemilihan perusahaan penyelenggara pelatihan sebenarnya terbuka.

Namun dia mengklaim, saat ini baru 8 perusahaan yang saat ini dinilai cukup siap menyediakan pelatihan.

"Kerja sama ini sifatnya terbuka. Tidak ada penunjukan atau pengarahan. Namun kerja sama bagi platform digital yang bisa dan mau memenuhi syaratnya. Kami pun masih mengevaluasi kinerja platform. Ke depannya kami akan menambah mitra begitu program ini berhasil melayani masyarakat di tahap awal," jelas Panji dalam keterangannya seperti dikutip Rabu (22/4/2020).

Diungkapkan Panji, saat nota kesepahaman tanggal 20 Maret lalu, delapan mitra tersebut sudah menyatakan kesanggupan untuk menjadi penyelenggara pelatihan online Kartu Prakerja.

"Sampai sekarang kami masih terbuka mengembangkan kerja sama bagi platform yang sanggup. Delapan yang ada terus dievaluasi berbasis pelayanan peserta dan kewajiban sesuai Permenko.

Saat itu diskusi dipimpin oleh Kemenko dan KSP. Manajemen Pelaksana baru dibentuk Maret 17," ujar dia.

Menurut Panji, pemerintah terbuka bagi perusahaan lain yang memiliki kompetensi sebagai penyelenggara pelatihan untuk program Kartu Prakerja.

"Jika ada platform digital yang ingin berkerja sama, kami terbuka untuk eksplorasi. Sudah ada 3 yang sedang penjajakan. Pengembangan kemitraan masih berlangsung sampai dengan sekarang, karena kami akan menambah platform digital ke depannya," tutur dia.

"Berdasarkan Perpres 36/2020 desain distribusi program ini memang dengan jalur digital. Kami mulai dengan delapan mitra platform dulu, termasuk Sisnaker (Kemnaker) dan Pijar (Telkom) yang plat merah," kata dia lagi.

Dalam program Kartu Prakerja 2020, pemerintah memberikan biaya sebesar Rp 3.550.000 untuk membayar biaya pelatihan (kursus) dan insentif bagi pesertanya.

Baca: Banyak yang Gagal, Ini Tanggapan Pengelola Soal Satu Orang Mengaku Lolos 5 Akun Kartu Prakerja

Dana tersebut akan ditransfer lewat rekening atau dompet digital (e-wallet). Pagu untuk membayar pelatihan ditetapkan sebesar Rp 1 juta.

Sementara untuk insentif, terdiri dari dua bagian, yakni insentif pasca-penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan (Rp 2.400.000).

Lalu, insentif pasca-pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per survei untuk tiga kali survei (Rp 150.000).

Peserta dapat mengambil pelatihan selanjutnya apabila sudah menuntaskan pelatihan yang pertama.

Jika telah menerima dana tersebut di rekeningnya, maka peserta Kartu Pekerja bisa memilih pelatihan atau kursus yang disediakan secara online.

Ada delapan mitra yang ditunjuk pemerintah sebagai penyelenggara pelatihan Kartu Pekerja di Prakerja.go.id.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Co-Founder Ruangguru Bantah Perusahaannya Disebut Titipan di Kartu Prakerja

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas