Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Sospol Soroti Pernyataan Jokowi Soal Beda Mudik dan Pulang Kampung: Bisa Jadi Bahasa Politik

Pakar sosial dan Politik dari UNS, Dr Drajat Tri Kartono, M.Si turut menanggapi pernyataan Jokowi soal beda mudik dan pulang kampung.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Pakar Sospol Soroti Pernyataan Jokowi Soal Beda Mudik dan Pulang Kampung: Bisa Jadi Bahasa Politik
(Warta Kota/Henry Lopulala)
Ilustrasi mudik lebaran 2020 (Warta Kota/Henry Lopulala) 

Pasalnya, banyak warga yang telah mencuri start untuk mudik di tengah wabah corona.

"Orang juga bisa menafsirkan pernyataan itu sebagai alat pembelaan Presiden Jokowi yang 'kecolongan'."

"Karena banyak warga yang sudah pulang terlebih dahulu ke kampung halamannya, di tengah pandemi Covid-19," jelasnya.

Untuk itu, Drajat menjelaskan, unsur politik juga dapat dimaknai sebagai pembelaan agar Presiden Jokowi tidak disalahkan mengenai persoalan ratusan ribu warga yang mencuri start untuk mudik.

"Karena di Indonesia banyak variasi bahasa, maka bahasa itu bisa dipahami sebagai penghalusan untuk pembelaannya," terangnya.

Ribuan pemudik dari wilayah Semarang dan beberapa wilayah di Jawa Tengah terlihat memadati Stasiun Tawang Semarang, Kamis (21/6/19). Para penumpang yang memadati Stasiun Tawang pada umumnya kebanyakan akan kembali bekerja ke sejumlah wilayah seperti Jakarta dan Surabaya. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Ribuan pemudik dari wilayah Semarang dan beberapa wilayah di Jawa Tengah terlihat memadati Stasiun Tawang Semarang, Kamis (21/6/19). Para penumpang yang memadati Stasiun Tawang pada umumnya kebanyakan akan kembali bekerja ke sejumlah wilayah seperti Jakarta dan Surabaya. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Baca: Susi Pudjiastuti Jelaskan Beda Mudik dengan Pulang Kampung

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi melarang semua masyarakat untuk mudik.

Keputusan tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona ke berbagai daerah di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Presiden juga meminta para jajarannya untuk menyiapkan kebijakan larangan mudik tersebut.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan di Kompas TV, Selasa (21/4/2020).

"Mudik semuanya akan kita larang, oleh sebab itu persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini harus mulai disiapkan," ujar Jokowi.

Keputusan itu didasari oleh data lapangan dan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan.

"Hasil kajian di lapangan, dari survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, disampaikan bahwa yang tidak mudik 68 persen, yang bersikeras mudik 24 persen, yang sudah mudik 7 persen."

"Artinya masih ada angka yang sangat besar yaitu 24 persen tadi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas