Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Bisa Mudik, Ada Warga yang Rela Bayar Rp 450 Ribu untuk Sembunyi di Bagasi Bus

Selain nekat rupanya pemudik itu peran rela merogok kocek. Mereka rela membayar ongkos hingga Rp 450 ribu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Demi Bisa Mudik, Ada Warga yang Rela Bayar Rp 450 Ribu untuk Sembunyi di Bagasi Bus
Warta Kota/Nur Ichsan
Pengusaha bus antar kota antar provinsi (AKAP) terpaksa mengandangkan armada busnya terkait larangan mudik oleh pemerintah saat pandemi virus corona (Covid-19) ini, di Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/4/2020). Mereka mengaku merugi hingga 100 persen. Warta Kota/Nur Ichsan 

Mereka rela duduk dan berhimpitan dengan udara yang pengap di dalam bagasi bus tersebut.

Bagasi yang cukup luas itu diisi lima hingga enam orang.

Diketahui bus yang mengangkut penumpang tersebut adalah bus AKAP.

Kejadian dibenarkan adanya oleh Kurnia Lesani Adnan, Pemilik PO SAN.

Kurnia mengatakan peristiwa itu benar adanya dan terjadi di kawasan Ciledug.

"Kejadiannya di Ciledug, tapi bukan terminal resmi.

Sebenarnya begini, bukan busnya saja, tapi penumpangnya yang memang sudah mau mudik.

Berita Rekomendasi

Artinya kemauan dari penumpang atau masyarakatnya."

Karena takut ada razia jadi penumpang itu mau duduk di dalam bagasi dulu," ujar pria yang akrab disapa Sani, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Pengusaha bus antar kota antar provinsi (AKAP) terpaksa mengandangkan armada busnya terkait larangan mudik oleh pemerintah saat pandemi virus corona (Covid-19) ini, di Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/4/2020). Mereka mengaku merugi hingga 100 persen. Warta Kota/Nur Ichsan
Pengusaha bus antar kota antar provinsi (AKAP) terpaksa mengandangkan armada busnya terkait larangan mudik oleh pemerintah saat pandemi virus corona (Covid-19) ini, di Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/4/2020). Mereka mengaku merugi hingga 100 persen. Warta Kota/Nur Ichsan (Warta Kota/Nur Ichsan)

Kurnia menjelaskan bus AKAP bersama penumpangnya itu memang berhasil melewati pos pengawasan.

Namun setelah melewati pos tersebut penumpang kembali menaiki bus dalam kabin.

Lalu mereka pun meneruskan perjalanan hingga ke daerah tujuan.

Menanggapi hal ini, kejadian tersebut diakuinya memang miris.

Kurnia mengatakan bahwa pengawasan yang dilakukan pemerintah belum ketat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas