Amankan Tiga Teroris di Kios Ikan Hias di Banten, Densus 88 Sita Buku Berjudul Imam Samudra
Asep mengatakan dari tangan ketiga terduga teroris, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti berupa dua laptop, dua flasdisk, hardisk, dua golok
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di sebuah kios ikan hias di Kampung Jalumpit, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten, Senin (27/4/2020) pukul 11.00 WIB.
"Ketiganya yakni AS, AMA dan CM kini berada dibawah kendali Densus 88 untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra di Bareskrim Polri, Selasa (28/4/2020).
Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sidoarjo Jawa Timur, Notebook Hingga Buku Catatan Disita
Asep mengatakan dari tangan ketiga terduga teroris, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti berupa dua laptop, dua flasdisk, hardisk, dua golok, dan tiga pisau.
"Diamankan juga sebuah buku berjudul Imam Samudra, tiga samurai, dua senapan angin, tiga busur beserta anak panah dan dobel stik," kata Asep.
Untuk diketahui Imam Samudra adalah terpidana mati kasus terorisme.
Ia terlibat dalam aksi bom Bali 2002.
Baca: Penangkapan Terduga Teroris Saat Pandemi Corona, Awasi Aktivitas di Media Sosial
Dia juga mengaku terlibat dalam aksi pengeboman gereja di Batam pada malam Natal tahun 2000.
Imam Samudra merupakan satu dari tiga trio bom bali selain Amrozi dan Muklas.
Ketika ditangkap, Imam Samudra mengaku telah melakukan pengeboman di Plaza Atrium Senin tahun 2000, Gereja Santa Anna, dan Huria Kristen Batak Protestan.
Eksekusi pada Imam Samudra dan Amrozi dilakukan pada hari yang sama di bulan November 2008 di Nusa Kambangan.
Baca: Tangkap Terduga Teroris di Surabaya, Densus 88 Sita Pistol dan Amunisi
Sedangkan Muklas dieksekusi mati satu hari sebelum eksekusi Amrozi dan Imam Samudra.
Tahun 2018 sempat beredar sebuah video yang viral tentang jenazah Imam Samudra masih utuh.
Hal ini dibantah Mabes Polri, ternyata jenazah di video itu merupakan napi teroris Rutan Gunung Sindur bernama Yaser bin Thamrin.