KPK Masih Cari Harun Masiku dan Nurhadi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memburu dua buronan yakni Harun Masiku dan Nurhadi.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memburu dua buronan yakni Harun Masiku dan Nurhadi.
Bekas caleg PDIP Harun Masiku menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR 2019-2024.
Ia menjadi buronan dalam kasus ini semenjak 27 Januari 2020.
Sementara eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi penanganan perkara di MA tahun 2011-2016, sejak 13 Februari 2020.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan perkara korupsi tunggakan termasuk para DPO yang terus kita cari. Kami telah melakukan pencarian dan terus melakukan pencarian," ujar Ketua KPK Firli Bahuri saat dihubungi, Senin (4/5/2020).
-
Baca: Alasan Saeful Bahri Bantu Harun Masiku Dapatkan Kursi di DPR
-
Baca: Saeful Bahri Akui Beri Uang ke Wahyu Setiawan Terkait PAW Harun Masiku
Firli mengatakan, KPK juga akan menelusuri terkait informasi yang diberikan berbagai pihak soal keberadaan Nurhadi dan Harun Masiku.
"Setiap informasi yang kami terima, kami tindaklanjuti dan kita lacak dan datangi. Saya tegaskan semua info terkait dugaan keberadaan para DPO kita lacak dan kejar," kata Firli.
Diberitakan sebelumnya, IPW berbicara mengenai dua buron KPK yang hingga kini keberadaannya belum diketahui, yakni Nurhadi dan eks caleg PDIP Harun Masiku.
IPW menyebut Nurhadi sempat terlacak di sejumlah masjid sedangkan Harun Masiku sama sekali tak terlacak.
"Mantan Sekjen Mahkamah Agung, Nurhadi, sempat terlacak lima kali saat melakukan salat duha. Namun buronan KPK itu berhasil meloloskan diri saat hendak ditangkap. Sumber IPW menyebutkan, KPK dibantu Polri terus berupaya menangkap Nurhadi," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Minggu (3/5/2020).
"Mantan Sekjen MA itu selalu berpindah-pindah masjid saat melakukan salat duha. Setidaknya sudah ada lima masjid yang terus dipantau. Sumber itu optimis Nurhadi bakal segera tertangkap. IPW berharap Nurhadi bisa tertangkap menjelang Lebaran, sehingga bisa menjadi hadiah Idul Fitri dari KPK buat masyarakat," imbuhnya.
Selanjutnya, Harun Masiku. Neta menyebut jejak Harun sama sekali tidak terlacak. Sumber IPW, kata dia, menginformasikan bahwa Harun sudah tewas.
Namun Neta tidak menjelaskan dengan rinci mengenai informasi yang menyebutkan Harun tewas.
"Bagaimana dengan Harun Masiku? Sumber IPW mengatakan anggota Demokrat yang hengkang ke PDIP itu sama sekali tidak terlacak. Harun seperti ditelan bumi. Harun terakhir terlacak saat Menkum HAM mengatakan yang bersangkutan berada di luar negeri, padahal KPK mendapat informasi Harun berada di Jakarta. Tapi sejak itu Harun hilang bagai ditelan bumi," papar Neta.
"Sumber lain IPW justru mengkhawatirkan Harun sudah tewas. Tapi sumber itu tidak menjelaskan, apa penyebabnya? Terlepas dari sinyalemen itu, IPW berharap KPK terus memburu Harun dan segera menangkapnya," sambung dia.