Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Tutup Usia di Umur 67 Tahun, Ini Profil Peraih 10 Bintang Jasa
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso tutup usia pada Minggu (10/5/2020).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso tutup usia pada Minggu (10/5/2020).
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, almarhum menghembuskan napas terakhir pada pukul 06.10 WIB.
Dikutip dari Kompas, kabar ini telah dibenarkan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman.
Baca: Jenazah Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Disemayamkan di Kediaman Pribadi
Baca: Menhan Prabowo Sempat Menjenguk Djoko Santoso Saat Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Menurutnya, almarhum meninggal setelah menjalani perawatan karena mengalami pendarahan di otak.
Mendiang Djoko sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Karier Militer Hingga Politik
Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso adalah putra bangsa kelahiran Surakarta, 8 September 1952.
Beliau meninggal di usia ke 67 tahun.
Sebelum meniti karier di dunia militer, Djoko Susilo tercatat menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Surakarta.
Setelah itu, dia masuk ke akademi militer dan lulus pada 1975.
Mantan Jenderal RI ini melanjutkan pendidikan formalnya hingga menyabet gelar Magister.
Dia berkuliah di Universitas Terbuka di Jakarta dari S1 Ilmu Politik hingga S2 Manajemen Politik.
Sejak 28 Desember 2007, Djoko menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia ke-16 hingga 28 September 2010.
Baca: Berduka Atas Kepergian Djoko Santoso, Seluruh Satuan Jajaran TNI AD Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Dia menjabat pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berdasarkan catatan Wikipedia, Djoko pernah duduk di kursi Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007.
Tumbuh dan besar di dunia militer, Djoko memulai kariernya dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang.
Kemudian dilanjutkan dengan menjabat sebagai Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).
Namanya makin gemilang ketika menjadi Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) pada 2002-2003.
Selama berkutat di posisi itu, Djoko berhasil membereskan konflik di Maluku.
Baca: Profil dan Sederet Penghargaan Djoko Santoso, Mantan Panglima TNI Asal Solo
Namun di luar pencapaiannya di dunia militer, Djoko diketahui menjadi ketua sejumlah organisasi di Indonesia.
Beberapa di antaranya Ketua Dewan Penasihat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Ketua Dewan Pembina IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia), Ketua Dewan Penasehat Forum Sekretaris Desa Indonesia (Forsekdesi), Ketua Dewan Penasehat Pandu Petani Indonesia (Patani) dan masih banyak lagi.
Sejumlah bintang jasa telah dikantongi Djoko Susilo selama karier kemiliterannya.
Setidaknya ada 10 bintang jasa yang dia dapatkan dari dalam negeri.
Beberapa diantaranya Satyalancana Seroja, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Bhayangkara Utama dan masih banyak lagi.
Sementara itu, ada empat bintang jasa yang dia peroleh dari luar negeri.
Antara lain Pingat Jasa Gemilang (Singapura), The Knight Grand Cross of The Most Noble Order of The Crown of Thailand, Distinguished Service Order (Thailand), Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang Darjah Pertama (Brunei), dan Pahlawan Gagah Angkatan Tentera (Malaysia).
Setelah lepas tugas dari jabatan Panglima TNI, Djoko terjun di dunia politik.
Dia menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Lebih lanjut, pada Pilpres 2019 silam, Djoko menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan capres dan wapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)