PAN DIY Singgung soal Cebong Biru, Ini Reaksi Sekjen PAN
Nazaruddin pun menyebut gaya Rizki yang memilih menyerang pribadi dibanding berdebat terkait konten, mirip gaya buzzeRp dan cebong biru.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPW PAN Yogyakarta Nazaruddin balas mengomentari Wakil Bendahara Umum DPP PAN Rizki Aljupri yang menyinggung soal karakter.
Nazaruddin pun menyebut gaya Rizki yang memilih menyerang pribadi dibanding berdebat terkait konten, mirip gaya buzzeRp dan cebong biru.
Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan tak perlu menanggapi pernyataan Ketua DPW PAN Yogyakarta tersebut.
"Nggak usah ditanggapilah," ujar Eddy, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (12/5/2020).
Menurut Eddy, masih banyak hal lain yang masih harus ditangani terlebih dahulu daripada membahas pernyataan Ketua DPW PAN Yogyakarta Nazaruddin.
"Banyak urusan lain ya g perlu kita tangani dulu saat ini," kata Eddy.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPW PAN Yogyakarta Nazaruddin balas menyentil Wakil Bendahara Umum DPP PAN Rizki Aljupri yang menyinggung soal karakter sengkuni. Dia menyebut gaya Rizki yang memilih menyerang pribadi dibanding berdebat terkait konten, mirip gaya buzzeRp dan cebong biru.
"Model atau gaya yang seperti dilakukan Rizki Aljupri itu baru muncul belakangan ini di PAN. Kalau berbeda pemikiran, tidak berdebat tentang konten, tapi menyerang pribadi. Ini gaya-gaya BuzzeRP, cebong biru," kata Nazaruddin melalui pesan singkat, Senin (11/5/2020).
Nazarrudin tak terima disamakan dengan karakter sengkuni jika memilih keluar dari PAN. Dia justru menuding Rizki sebagai penjilat yang merusak PAN.
"Orang-orang seperti Rizki Aljupri yang kemarin sore baru masuk partai, mental penjilat itulah sengkuni partai yang telah merusak PAN. Tidak punya rasa hormat terhadap pendiri partai," tudingnya.
Adanya perbedaan pandangan itu pun yang membuat Nazaruddin kemungkinan memilih jalan lain dan berpisah dari PAN. Dia pun kembali menegaskan jika pilihannya bukan karena baper kongres.
"Kalau toh nanti harus berpisah jalan, itu karena perbedaan prinsip dalam perjuangan. Bukan karena baper kongres. Narasi para penjilat di PAN justru yang baper kongres," paparnya.
"Apa yang saya suarakan adalah suara mayoritas konstituen PAN DIY. Kalau DPP akan membawa kapal PAN berlabuh ke kekuasaan, itu pengkhianatan terhadap aspirasi konstituen dan akan membuat PAN semakin dijauhi rakyat," tegasnya.
Sebelumnya, mundurnya Hanafi Rais dari PAN memunculkan sinyal akan adanya partai baru.
Wakil Bendahara Umum DPP PAN Rizki Aljupri menyebut orang yang akan bergabung pada partai baru tersebut merupakan sekelompok orang yang tak dapat menerima kekalahan.
Rizki yang juga merupakan Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Tegal menilai, saat ini PAN justru bersyukur dengan keluarnya beberapa orang tersebut.
Menurutnya, hal ini membuat PAN terbebas dari orang dengan karakter sengkuni.
"Kami justru bersyukur, karena saat ini PAN dapat lepas dari orang-orang yang memiliki karakter sengkuni," kata Rizki dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/5).
-
Baca: Hanya Tinggal Tunggu Waktu Setelah Hanafi Rais Mundur, Inikah Partai Baru yang Disiapkan Amien Rais?
Rizki mengatakan, saat ini DPP tengah memproses pengangkatan Plt Ketua DPW di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Sulawesi Barat.
Hal ini karena keduanya, telah menyatakan keluar dan akan bergabung dengan partai baru.
"Khusus untuk Provinsi DIY dan Sulawesi Barat, DPP sedang memproses pengangkatan Plt. Hal ini disebabkan Ketua DPW di 2 Provinsi tersebut secara terang-terangan sudah menyatakan keluar dari PAN, dan akan bergabung dengan partai politik baru," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.