Jokowi Akui Ada Masalah Data Penerima Bansos Tahap I
Permasalahan data mengakibatkan sebagian masyarakat tidak mendapatkan bansos dari pemerintah
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui masih adanya permasalahan data terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap I kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Permasalahan data mengakibatkan sebagian masyarakat tidak mendapatkan bansos dari pemerintah.
Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga Pemerima Manfaat (KPM) di Kantor Pos IR H Juanda, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).
"Memang ada satu, dua, tiga (masalah,red) yang berkaitan dengan data. Itu masih belum bisa diperbaiki," ujar Jokowi.
Baca: Resep Bolu Gulung Jeruk, Hantaran Lebaran yang Tampil Beda
Baca: Beredar Nama-nama 871 Pengacara yang Dukung Said Didu Melawan Luhut
Baca: Token Listrik Gratis PLN Mei 2020, Login www.pln.co.id atau Akses WhatsApp
Untuk itu, Presiden memastikan permasalahan data bansos segera perbaiki dalam waktu cepat.
Terlebih, saat ini penyaluran bansos tahap II segera di distribusikan. Sehingga, warga yang sebelumnya belum terdata bisa menerima bansos di tahap ke-II ini.
"Tapi nanti pada tahapan kedua bulan depan bisa diperbaiki lagi," jelasnya.
Jangkau 55 Persen Penduduk Kurang Mampu Hingga Terdampak Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 55 persen penduduk mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Jokowi menyebut, bansos itu nantinya akan diserahkan baik kepada golongan kurang mampu maupun warga yang terdampak virus corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga Pemerima Manfaat (KPM) di Kantor Pos IR H Juanda, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).
Baca: Kompolnas Harapkan Pejabat yang Hadiri Sertijab di Rutapama Mabes Polri Segera Lakukan Tes Covid-19
Baca: Resep Membuat Nastar Keju Nanas Anti Gagal untuk Lebaran, Ternyata Ini Rahasianya
Baca: Gejalanya Mirip, Ini Beda Sesak Napas Akibat Covid-19 dan Serangan Jantung
"Bansos yang telah diberikan pada masyarakat memang sangat banyak. Ada PKH, kemudian kartu sembako, kemudian ada bantuan sosial tunai, kemudian ada BPNT, ada BLT desa, banyak sekali. Sehingga kita harap bisa menjangkau kurang lebih 55 persen dari penduduk kita, baik itu yang kurang mampu maupun yang terkena dampak pandemi Covid," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan bahwa bansos tunai kepada keluarga penerima manfaat belum seluruhnya selesai 100 persen
Selain itu, Kepala Negara juga mengecek terkait bantuan langsung tunai (BLT) Desa yang baru diterima sekitar 10 persen keluarga penerima manfaat.
"Memang tahap pertama belum 100 persen selesai, di sini hari terakhir sudah selesai. Tempat-tempat lain yang saya cek misalnya BLT desa baru yang diterima masyarakat kurang lebih 10 persen," ucap Jokowi.
Presiden juga meminta warga yang belum mendapat informasi akan ada bansos segera menanyakan kepada perangkat desa baik di tingkat RT/RW maupun kepala desa.
"Mohon masyarakat masih menunggu, menanyakan kepada aparat desa, baik RT/RW maupun kepala desa," jelasnya.
Minta Warga yang Belum Terima Bansos Lapor ke RT/RW
Jokowi meminta masyarakat yang belum menerima bantuan sosial (bansos) agar segera melapor ke RT/RW maupun perangkat desa setempat.
Jokowi menyebut, hal itu guna memasukan data kembali warga yang belum menerima sehingga bisa segera disusulkan bansosnya.
Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga PeNerima Manfaat (KPM) di Kantor Pos IR H Juanda, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).
"Melapor kembali pada RT pada RW sehingga bisa disusulkan. Karena masih ada cadangan yang masih belum mendapatkan," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi meminta kepada masyarakat untuk bersabar dalam menerima bantuan.
Pasalnya, pemerintah pusat dan daerah sedang memperbaiki data penerima bansos tahap pertama ini.
"Memang ada satu, dua, tiga yang berkaitan dengan data itu masih belum bisa diperbaiki. Tapi nanti pada tahapan kedua bulan depan bisa diperbaiki lagi. Insya Allah lebih baik lagi," ucapnya.