KSOP Tanjung Balai Investigasi Kandasnya Kapal MV Sharaz dan KM Samudera Sakti 1
Kapal berbendara Iran MV. Shahraz telah mengalami kebocoran dan terlihat perubahan struktur kapal, yang terlihat bengkok atau hogging.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Malvyandie Haryadi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun melakukan pemeriksaan awal terkait kandasnya kapal MV. Sharaz dan KM. Samudera Sakti I.
Sebelumnya Kemenhub sudah mengerahkan tiga kapal patroli, yaitu KN. 366 dari KSOP Tanjung Balai Karimun, Wilayah Kerja Pulau Sambu, KN. Kalimashada - P.115 dan KN. Sarotama - P.112 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban untuk mengevakuasi dan melakukan pengawasan keselamatan pelayaran di lokasi musibah tersebut.
Kepala KSOP Tanjung Balai Karimun, Capt. Barlet Silalahi, mengatakan pihaknya juga telah melakukan survei untuk melaksanakan pemeriksaan awal, pengumpulan data, dokumen dan keterangan penyebab kejadian terhadap peristiwa kandasnya kedua kapal tersebut.
Baca: Bakamla RI Terjunkan KN Belut Laut untuk Bantu Kapal Tanker Berbendera Iran yang Kandas di Batam
"Kami sampaikan bahwa dari kedua kejadian kandasnya kapal MV. Sharaz dan kapal KM. Samudera Sakti I di Perairan Batu Berhenti Pulau Sambu tidak menimbulkan korban, baik korban luka-luka maupun korban jiwa,” Barlet Silalahi dalam keterangannyan, Rabu (13/5/2020).
Baca: Rudal Iran Tak Sengaja Serang Kapal Mereka Sendiri, 19 Pelaut Tewas
Ia menjelaskan, bahwa kapal berbendara Iran MV. Shahraz telah mengalami kebocoran dan terlihat perubahan struktur kapal, yang terlihat bengkok atau hogging.
“Sedangkan untuk Kapal KM. Samudera Sakti I tidak terlihat secara visual ada atau tidaknya kerusakan. Saat ini KM. Samudera Sakti I telah berhasil berlabuh, di perairan yang aman di perairan Batam ,” ucap Barlet.
Sementara itu menurut Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Patroli dan Penjagaan, Capt. Herbert Marpaung, mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan UPT di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut dan instansi lain, untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan sekitarnya.
“Kami juga terus berupaya untuk mengkoordinasikan upaya-upaya salvage, pengapungan dan pencegahan pencemaran, serta melakukan pengawasan terhadap kondisi kapal,” ujar Capt. Herbert.
Herbert menyebutkan, survei pemeriksaan awal yang dipimpin langsung oleh Kepala KSOP Tanjung Balai Karimun, tentunya melalui proses pemeriksaan ketat dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Seluruh personil KSOP Tanjung Balai Karimun sebelum naik ke atas kedua kapal tersebut, telah melalui pemeriksaan kesehatan dalam rangka antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan oleh KKP," kata Herbert.