Anis Matta: Krisis ini Panjang,Indonesia tak Boleh Kehilangan Arah
Hampir semua pengamat memprediksi bahwa situasi krisis akibat Covid-19 ini berat dan akan berlangsung dalam waktu yang lama.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Hampir semua pengamat memprediksi bahwa situasi krisis akibat Covid-19 ini berat dan akan berlangsung dalam waktu yang lama. Bukan hanya dari sisi pandeminya tapi dampak buruknya dalam sektor ekonomi, sosial, politik dan Kemanusiaan secara umum. Secara global tidak ada satupun negara yang tidak berdampak covid-19 termasuk Indonesia.
“Saat ini bukan hanya soal krisis pandeminya, tapi akumulasi dampaknya akan kita hadapi setelahnya. Yaitu krisis ekonomi yang sudah terasa, berpotensi memunculkan krisisi sosial, biasanya diikuti krisis politik kemanusiaan," ujar Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta.
"Lalu, diakhiri dengan lahirnya tatanan dunia baru” Kata Anis Matta dalam acara Zoominari bertajuk Inovasi Ditengah Krisis Dalam Alquran yang dilaksanakan oleh DPW Gelora Indonesia Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Baca: New Normal, Bamsoet: SOP Penting Agar Masyarakat Tidak Bingung
Menurut Anis Matta dalam situasi krisis seperti ini yang paling pertama harus hadir bukanlah sistem pertama kali. Tetapi, kebutuhan leadership atau Kepemimpinan.
“Pendekatan charity memang berguna jangka pendek, tapi krisis yang tidak ditemukan jalan keluarnya, pendekatan awalnya adalah konsolidasi dan ini hanya bisa terjadi kalau ada leadership” katanya.
"Dua syarat utama kepemimpinan dalam krisis ini yaitu ilmu pengetahuan dan sumber daya karena krisis ini membuat kita menjadi terbatas secara sumber daya, waktu, dan minimnya pilihan solusi” lanjutnya.
Baca: Habib Bahar Bin Smith Akan Dipindah ke Nusakambangan, Ini Alasan Kanwil Kemenkumham Jabar
Ujung dari krisis saat ini jika mengacu pada solusi pandeminya berupa vaksin maka prediksi penemuanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama bisa sampai akhir tahun depan 2021.
Diluar dari itu krisis ini belum ada yang mengetahui ujungnya sampai dimana dan kapan berakhirnya. Para ahli pandemi mewanti-wanti, lanjut Anis adanya pandemi gelombang kedua.
“Kita mesti membaca fakta-fakta ini apa adanya secara scientific bukan untuk membuat jadi pesimis. Tapi membantu kita menentukan peta jalan melewatinya dan kepentingan strategis kita," Jelas Anis Matta.
Dalam konteks Indonesia membaca fakta-fakta ini menjadi strategis untuk menentukan peta jalan menuju ujung dari krisis. Lahirnya tatanan dunia baru.
Baca: Anis Matta Ajak Masyarakat Bersabar dan Optimis Hadapi Wabah Corona
“Indonesia tidak boleh kehilangan arah, Indonesia harus menentukan kepentingan strategis nasional yang harus dipertahankan terutama menyangkut eksistensi dan kemapuan bangsa," ujarnya.
"Untuk bertahan dan terus bertumbuh yaitu value atau nilai-nilai dasar kita sebagai bangsa yang tidak boleh kita korbankan dan kedua adalah kepentingan material yg bersifat strategis ” jelas Anis.
Baca: Jelang Lebaran, Polisi Perketat Pengamanan di Pusat Keramaian
Langka ini menjadi penting untuk masuk ketahap selanjutnya. Anis Matta menyebutnya sebagai Strategic Innovation. Pandemi ini telah berhasil merubah banyak kehidupan manusia secara mendasar menjadi kehidupan new normal.
Bagi Anis Matta situasi ini sangat mungkin membuat Indonesia bisa bangkit jika mampu hadir dalam empat situasi tatanan kehidupan baru pasca pandemi.
“Pandemik ini telah berhasil meyakinkan publik untuk segera shifting ke teknologi baru. Menemukan model ekonomi baru, pembentukan ulang aliansi-aliansi strategic global sebagai dampak dari konflik geopolitik, lahirnya aturan main tatanan dunia baru," kata dia.