Anis Matta: Indonesia Harus Pikirkan Geopolitik Pasca Corona
Salah satu dampak dari pandemi ini, menurut Anis, adalah krisis ekonomi. Salah satu bagian penting dari krisis ekonomi
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta mengingatkan agar Indonesia harus mulai memikirkan proyeksi peta geopolitik dunia usai pandemi virus corona atau covid-19.
Anis mengatakan telah terjadi perang supremasi sebelum pandemi, yang terjadi antara Amerika dan China. Ketika pandemi corona, kata Anis, kekuatan-kekuatan besar itu menggunakan pandemi sebagai instrumen dalam perang hybrid yang mereka lakukan.
Salah satu dampak dari pandemi ini, menurut Anis, adalah krisis ekonomi. Salah satu bagian penting dari krisis ekonomi adalah turunnya permintaan.
Baca: Romelu Lukaku Tak Akan Pernah Memaafkan Satu Mantan Pelatihnya di Chelsea
"Krisis ekonomi bisa menjadi bagian sebagai sesuatu yang digunakan untuk melemahkan musuh. Tidak ada urusan konspirasi, ini bagian dari konteks perang supremasi yang sudah ada sebelumnya," kata Anis, Rabu (20/5/2020) lalu.
Anis berpandangan akibat perang supremasi, membuat krisis akibat corona tidak dapat diprediksi. Karena kekuatan-kekuatan besar menggunakan pandemi sebagai isu untuk saling menjatuhkan.
"Kita lihat misalnya pemerintah Tiongkok menggunakan isu ini, untuk menunjukan ternyata negara otoritarian lebih efektif dalam mengelola pandemi dibanding negara demokrasi," kata Anis.
Baca: Komisioner KIP: Sektor Pertanian Perlu Dukungan Menghadapi Pandemi
Anis mengatakan, Indonesia harus mulai memikirkan yang terjadi setelah krisis ekonomi, krisis sosial, krisis politik, yakni membentuk koalisi-koalisi strategis krisis global yang akan terbentuk.
"Karena sekarang bagian dari perang hybrid nanti adalah penggalangan global. Saat ini mulai ada penggalangan Investigasi terhadap China dalam penanganan Covid-19," kata Anis.
Anis mengajak agar Indonesia mulai memikirkan peta jalan kedepan. Karrna kalau tidak punya arah yang jelas, ini akan membuat Indonesia kehilangan jalan.
Baca: Resep Menu Lebaran Ketupat Sayur, Simak Tips Agar Ketupat Tahan Lama dan Tidak Bantat
"Kita harus bisa memahami detail, memasukan peristiwa ini dalam konteks geopolitik. Tiga arah bagi indonesia yang akan datang, teknologi, model ekonomi baru, merumuskan pola aliansi global baru," ucap Anis.
"Inilah yang akan terjadi bagi semua negara yang akan eksis. Kalau kita membawa ide Indonesia menjadi kekuatan utama dunia, faktor geopolitik penting harus kita pikirkan secara mendalam karena ini akan menentukan langkah kita ke depan," imbuhnya.