Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Pidato Soekarno hingga Rumusan Panitia Sembilan

Tanggal 1 Juni dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila. Kala itu, Pancasila merupakan judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno tahun 1945.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Pidato Soekarno hingga Rumusan Panitia Sembilan
freepik.com
Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Pidato Soekarno hingga Rumusan Panitia Sembilan 

TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 1 Juni dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila.

Kala itu, Pancasila merupakan judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno tahun 1945.

Diawali, adanya Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mengadakan sidang pertama.

Sidang pertama, dimulai pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945, sebagaimana dilansir semarangkota.go.id.

Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.

Baca: 20 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Kirim ke WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Twitter

Baca: 30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020, Kirim ke WhatsApp, jadi Status di Media Sosial

Lalu bagaimana sejarah Hari Lahir Pancasila?

Berita Rekomendasi

Pada waktu itu, rumusan Pancasila berdasarkan pidato Bung Karno dirapatkan di gedung Chuo Sangi In, Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal sebutan Gedung Pancasila.

Setelah beberapa hari, pada 1 Juni 1945, Soekarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya.

Ia menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakan Pancasila.

Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.

Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.
Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. (Tribunkaltim.co/Arief Zulkifli Selamat Hari Lahir Pancasila)

Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar yang berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut.


Pada saat itulah, dibentuklah Panitia Sembilan, terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, dan Abikoesno Tjokrosoejoso.

Kemudian, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin.

Panitia Sembilan ditugaskan merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945.

Kemudian, menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Hingga akhirnya, rumusan Pancasila hasil penggalian Soekarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945.

Pancasila disahkan sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.

Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang pertama kali terbit pada 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Soekarno itu berisi Lahirnya Pancasila.

Baca: Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Melalui www.prakerja.go.id Masih Ditunda

Kini, 1 Juni resmi ditetapkan jadi Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.

Selain itu, 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.

PRESIDEN MENERIMA DEWAN PENGARAH BPIP---Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) menerima Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri (ketempat kiri) bersama anggota Dewan Pengarah BPIP di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019). Pertemuan antara presiden dengan Dewan Pengarah BPIP tersebut salah satunya membahas Peringatan Hari Lahir Pancasila.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) menerima Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri (ketempat kiri) bersama anggota Dewan Pengarah BPIP di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019). (WARTA KOTA/henry lopulalan)

Berikut Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara, dilansir kesbangpol.banyumaskab.go.id:

Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai calon dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu:

- Peri Kebangsaan

- Peri Kemanusiaan

- Peri Ketuhanan

- Peri Kerakyatan

- Kesejahteraan Rakyat

Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :

- Ketuhanan Yang Maha Esa

- Persatuan Indonesia

- Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Patung Garuda Pancasila.1
Patung Garuda Pancasila.

Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul mengenai calon dasar negara yaitu:

- Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)

- Internasionalisme (Perikemanusiaan)

- Mufakat atau Demokrasi

- Kesejahteraan Sosial

- Ketuhananan yang Berkebudayaan

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu

- Sosio nasionalisme

- Sosio demokrasi

- Ketuhanan

Selanjutnya oleh Bung Karno, berpendapat tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi Ekasila yaitu GOTONG ROYONG.

Kemudian, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara sekaligus idiologi kebangsaan bagi Rakyat Indonesia.

Baca: 20 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Kirim ke WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Twitter

Baca: BREAKING NEWS Update Corona, 31 Mei 2020: Bertambah 700, Kini Ada 26.473 Kasus Positif di Indonesia

Hari Lahirnya Pancasila Adalah Tanggal 1 Juni 1945

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia lahir pada tanggal 1 Juni 1945 yang dibidani oleh Muhammad Yamim dan Ir. Soekarno.

Pancasila dijadikan sebagai dasar negara sekaligus idiologi kebangsaan bagi Rakyat Indonesia.

Berikut bunyi Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas