Virus Corona
Anis Matta: Kita Butuh Akal Kolektif Bangsa agar Bisa Keluar dari Krisis
Indonesia akan berperan dalam perubahan sistem kepemimpinan global dengan dukungan akal kolektif bangsa, yang tercermin dalam Pancasila.
Anis menilai pandemi Covid-19 yang saat ini, tengah mengubah kemimpinan global pada abad ke-20 dari kapitalis Amerika Serikat ke kekuatan ekonomi Asia Pasifik.
Tatanan dunia baru ini, lanjutnya, terjadi dalam siklus 100 tahunan, seperti abad 16 Portugis, abad 17 Belanda, abad 18 Inggris, serta pada abad 19 Amerika Serikat yang didukung intitusi global antara lain PBB, IMF dan Bank Dunia.
"Akibat peralihan kepemimpinan global ini, pada abad 19 Ottoman Empire (Kerajaan Ottoman Turki) hilang dari peredaran dan Jerman diwajibkan bayar hutang perang,," katanya.
Diprediksi kekuatan ekonomi baru dunia akan tumbuh di kawasan Asia Pasifik, yakni ada di China, Jepang, Korea Selatan dan Indonesia.
Episentrum ekonomi Asia Pasifik ini akan menjadi mayoritas kekuatan eknomi dunia mengalahkan Amerika Serikat dan Uni Eropa.
"Jadi dalam konteks global, solusi mengatasi krisis berlarut dan perubahan kemimpinan global itu sudah terumuskan di Pancasila yang menjadi dasar negera kita. Inilah kesadaran kolektif bangsa," tegas Anis.
Sementara Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, Pancasila adalah titik tumpu dan titik temu bangsa Indonesia dalam mengatasi krisis berlanjut seperti semangat gotong royong.
"Yang terpenting dari Pancasila adalah tindakan dan keteladanan," kata Bamsoet.
Sedangkan mantan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Pur Chappy Hakim menegaskan, saat ini semua memiliki kebersamaan dalam mengatasi krisis Covid-19.
"Tidak ada lagi masalah dengan Pancasila, yang kita butuhkan dalam menghadapi krisis kedepan adalah disiplin dan kebersamaan agar kita bisa survive secara internal," kata Ceppy Hakim.