Gerindra Siap Berapapun Ambang Batas Pencalonan Presiden
Gerindra tidak mempersoalkan besaran ambang batas pencalonan presiden, karena selama ini selalu mendapatkan suara secara persentase dua digit
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra tidak mempersoalkan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold, yang saat ini sebesar 20 persen.
"Mau tinggi, mau rendah, mau tidak ada, kami siap," ujar Ketua DPP Garindra Habiburokhman saat dihubungi Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, Gerindra tidak mempersoalkan besaran ambang batas pencalonan presiden, karena selama ini selalu mendapatkan suara secara persentase dua digit.
Baca: Haris Azhar: Kebebasan Berpendapat Kerap Menjadi Musuh dari Rezim
"Jadi mau tinggi atau rendah, kami ladenin," ucap Anggota Komisi III DPR itu.
Terkait usulan Partai Amanat Nasional (PAN) agar ambang batas pencalonan presiden dihilangkan, kata Habiburokhman, hal tersebut cukup baik karena akan memunculkan banyak calon.
"Tapi kami liat dulu, bagaimana dinamikanya di masyarakat, apakah senang dengan saat ini atau tidak, tidak ada masalah. Silahkan saha yang punya wacana seperti itu dipromosikan," paparnya.
Ia mengaku, hingga saat ini Gerindra belum diajak komunikasi dengan PAN terkait ambang batas pencalonan presiden tersebut.
"Belum ada (komunikasi). Kalau ngomong norma umumnya, yang milih kan rakyat, mau nyalon tidak dipilih kan tidak apa-apa, toh biaya Pilpresnya sama saja, mau berapa calonnya," ujarnya.
"Jadi nol persen, menurut saya bagus juga. Jadinya partai yang ada di parlemen, silahkan mencalonkan," sambung Habiburokhman.