Jubir Presiden: Ada 845 Hoaks Terkait Isu Covid-19 yang Beredar di Media Sosial
Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, sebanyak 845 kasus hoaks terkait pandemi Covid-19 beredar di masyarakat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, sebanyak 845 kasus hoaks terkait pandemi Covid-19 beredar di masyarakat.
Temuan sebanyak itu merupakan hasil penelusuran hingga 12 Juni 2020, lalu.
Hal itu disampaikan Fadjroel saat webinar 'Mengukur Upaya Pemerintah Dalam Penanganan Covid-19' melalui virtual, Kamis (18/6/2020).
Baca: Polda Papua Bantah Ada Tahanan Positif Corona, Itu Hoax
"Sepanjang 12 Juni kemarin, ada hoaks terkait Covid-19 di media sosial jumlahnya 845," kata Fadjroel.
Fadjroel menyadari, beredarnya hoaks ini dikarenakan kurangnya literasi media masyarakat terkait informasi Covid-19 tersebut.
Baca: Tuding Rocky Gerung Terus Salahkan Jokowi, Fadjroel Protes Ucapkan Ini, Rosi Sampai Gebrak Meja
Menurutnya, ada kecenderungan dimana ketika adanya informasi tak dicermati dan ditelaah secara detail. Namun, sudah disebarkan ke orang lainnya.
"Ada misalnya bahwa obat vaksin Covid-19 adalah bawah putih. Itu menyedihkan memang," ucap Fadjroel.
Untuk itu, Fadjroel mengajak seluruh pihak mulai dari akademisi, litaratur hingga mahasiswa untuk meningkatkan literasi media di masyatakat.
Yakni, dengan melakukan analisis, verifikasi evaluasi,partisipsi, kolaborasi, lalu dilanjutkan untuk disharing.
"Kami berharap kolaborasi kita ini bisa membantu mengurangi hoaks terutama untuk, mengurangi terkait kesehatan," jelasnya.