9 Fakta Jenderal Hoegeng, Diberhentikan Sebagai Kapolri Usai Ungkap Penyelundupan Mobil Mewah
Hoegeng menjabat Kapolri menggantikan Soetjipto Yudodihardjo tahun 1968 dan dicopot Presiden Soeharto tahun 1971 dengan alasan regenerasi
Editor: Eko Sutriyanto
Tak berhenti di situ, rumah dinas itu lalu dipenuhi dengan perabot.
Perabot itu dikeluarkan secara paksa oleh Hoegeng dari rumahnya dan ditaruh di pinggir jalan.
Sikap Hoegeng ini pun membuat gempar Kota Medan.
Selepas dari Medan, Hoegeng kembali ke Jakarta dan ditugaskan Presiden Soekarno untuk menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi.
5. Jadi Dirjen Imigrasi, Hoegeng Minta Istrinya Tutup Toko Kembang
Chris Siner Key Timu dalam artikel "Pak Hoegeng dalam Kenangan" yang dimuat di Harian Kompas, 15 Juli 2004, menceritakan, Hoegeng meminta istrinya, Merry untuk menutup toko kembang.
Ketika istrinya menanyakan hubungan antara jabatan Dirjen Imigrasi dan toko kembang, Hoegeng menjawab singkat.
"Nanti semua yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kembang Ibu Merry dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya," tulis Chris.
Merry pun memahami dan menutup toko kembangnya.
6. Enggan Terima Mobil Dinas dari Setneg
Saat menjabat sebagai Kepala Imigrasi, Hoegeng juga menolak pemberian mobil dinas dari Sekretariat Negara.
Alasannya, ia telah memiliki mobil jip dinas dari kepolisian.
7. Dicopot Soeharto Usai Ungkap Penyelundupan Mobil mewah yang didalangi oleh Robby Tjahyadi
Pada 1968, Presiden Soeharto mengangkat Hoegeng sebagai Kepala Polri menggantikan Soetjipto Yudodihardjo.