Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi IX: Pemerintah Harus Siapkan Solusi Pemulangan Pekerja Migran

Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memikirkan nasib para pekerja migran yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19.

Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Komisi IX: Pemerintah Harus Siapkan Solusi Pemulangan Pekerja Migran
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Petugas sedang memeriksa sejumlah tamu yang ingin bertemu sejumlah TKI yang sedang menjalani karantina. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jalan Setiabudi, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah sebagai tempat karantina para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mudik, Selasa (19/10/20). Selama di BPSDM, para TKI tersebut akan dicek kesehatannya secara berkala, menjalani rapid test dan penerapan protokol kesehatan. Mereka yang sehat akan dipisahkan dengan yang menunjukkan reaksi saat pemeriksaan rapid test berlangsung. Tidak hanya dari udara, sejumlah TKI asal Jateng yang bekerja di beberapa negara juga ada yang pulang menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memikirkan nasib para pekerja migran yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19.

Hal tersebut berkaitan dengan catatan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), bahwa sekitar 103 ribu pekerja migran telah berada di kampung masing-masing.

"Pemerintah harus memiliki solusi untuk pekerja migran yang terpaksa pulang. Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung.  Jika mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak  pada ekonomi keluarganya," kata Netty dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Minggu (21/6/2020).

Legislator PKS itu mengkhawatirkan kondisi ini akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi masyarakat yang akan menyumbang pada makin terpuruknya angka pertumbuhan ekonomi.

"Harus ada upaya terobosan penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka. Jika tidak, maka angka pengangguran semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di daerah," katanya.

Baca: Fahri Hamzah Sentil Pejabat Negara yang Antikritik, Jangan Dikritik Dikit Lapor Polisi

Berdasarkan laporan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama periode Januari-April, sudah ada sebanyak 5.491 orang pekerja migran yang pulang. Angka tersebut, menurut Netty, diprediksi akan terus bertambah.

Baca: Merapi Erupsi Lagi, Delapan Desa di Magelang Panen Hujan Abu

Berita Rekomendasi

"Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran. Tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19.  Apakah perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?" tanya Netty.

Pemerintah, menurut Netty, juga harus membuat kebijakan fundamental yang memperkuat regulasi perlindungan hak pekerja, akselarasi investasi serta pemulihan industri dan perdagangan.

"Ratusan ribu pekerja migran kita dipulangkan dan lainnya mengalami PHK atau dirumahkan. Tentu tidak masuk akal jika Indonesia malah menerima masuknya sejumlah tenaga kerja asing untuk bekerja di sektor yang bisa ditangani oleh anak negeri," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas