Jatim Tertinggi Kasus Corona di Indonesia, Tito Karnavian Optimis Pilkada Serentak Berjalan Baik
Mendagri Muhammad Tito Karnavian optimis pilkada serentak 2020 di Jawa Timur akan berjalan dengan baik meski diselenggarakan di tengah pandemi.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian optimis Pilkada serentak 2020 di Jawa Timur akan berjalan dengan baik meski diselenggarakan di tengah pandemi.
Hal ini diungkapkan Tito dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Wilayah Provinsi Jawa Timur di Ruang Konferensi 2 Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/06/2020).
“Tadi kita melaksanakan rapat koordinasi, yang jelas kita optimis, karena rekan-rekan di Jatim ini, ibu gubernur sangat mendukung, kemudian juga bantuan dari Ketua KPUD, Bawaslu Daerah, semua siap,” kata Tito dilansir rilis Kemendagri.
Tito juga memberikan apresiasi atas realisasi pencairan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang dinilainya cukup baik.
Ia juga mengingatkan untuk segera mencairkan NPHD yang tersisa dari pencairan semula.
“Jadi saya lihat dibanding di beberapa daerah lainnya pada waktu vidcon (video conference) 2 hari yang lalu, ternyata Jatim adalah yang realisasi anggaran dari NPHD KPU dan Bawaslu-nya itu termasuk yang baik, karena semua di atas 40 persen, jadi kita minta untuk sisanya segera dicairkan minggu depan,” pintanya.
Baca: Mahfud MD Minta KPK dan Akademisi Awasi Potensi Korupsi pada Pilkada Serentak 2020
Mendengar kesiapan para kepala daerah/yang mewakili di Provinsi Jawa Timur, ia semakin optimistis pelaksanaan Pilkada mendapat dukungan penuh di Jawa Timur.
Meski dilaksanakan di masa pandemi, ia menjamin pelaksanaannya dapat berjalan aman karena telah disusun berdasarkan protokol kesehatan yang ketat.
“Tadi sudah ada para Bupati atau yang mewakili Wakil Bupati atau Sekdanya, kemudian semua Sekda menyampainkan kesiapannya, karena ketika ditanya sudah siap, semua siap, artinya kita sangat optimis Pilkada di Jatim ini Insyaallah dapat berjalan baik meskipun masih ada pandemi," ujarnya.
Menurut Tito, hal ini merupakan tantangan baru.
"Ini sudah disiapkan protokolnya terutama dari KPU sudah menyiapkan peraturan protokolnya termasuk perlindungan bagi penyelenggara, pengawas, pengaman, dan pemilih,” tuturnya.
Mantan Kapolri tersebut juga berpesan, agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan yang ada.
Dengan demikian, masyarakat akan merasa aman menggunakan hak pilihnya.
“Kepada seluruh warga masyarakat agar taat protokol, gunakan hak pilih,” pintanya.
Dalam kunjungannya tersebut, selain memastikan secara langsung kesiapan pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Jawa Timur, Mendagri bersama Menkopolhukam dan rombongan juga turut memastikan penanganan Covid-19 di wilayah tersebut.
Baca: Mendagri Minta Bawaslu Jadi Wasit yang Objektif dan Netral di Pilkada Serentak 2020
Wilayah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi
Sementara itu Provinsi Jawa Timur kini menjadi wilayah dengan kasus positif virus corona (Covid-19) melampaui DKI Jakarta pada Jumat (26/6/2020).
Hal ini setelah Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan tambahan kasus tertinggi.
Dari total 1.240 kasus baru secara nasional, Jawa Timur melaporkan 356 kasus baru.
Demikian yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers dilansir BNPB, Jumat.
Dilansir data dari BNPB, jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur kini mencapai 10.901 kasus.
Sedangkan DKI Jakarta hari ini memiliki tambahan kasus sebanyak 205.
Sehingga total kasus di DKI Jakarta kini berjumlah 10.796.
Baca: UPDATE Corona 26 Juni: Bertambah 1.240 Pasien, Total Kasus Capai 51.427
Baca: Ikatan Dokter Indonesia: 38 Dokter Meninggal Dunia Terkait Covid-19
Baca: Resmi, Protokol Kesehatan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disahkan Pemerintah
jumlah ini menjadikan Jawa Timur sebagai wilayah dengan kasus corona terbanyak di Indonesia.
Sementara itu dengan 1.240 kasus baru pasien positif corona di Indonesia, total kasus secara nasional kini mencapai 51.427 orang.
"Pasien sembuh bertambah 884 orang, sehingga total kasus sembuh 21.333 orang," ungkap Yuri.
Adapun kasus kematian bertambah 63, sehingga total kasus kematian 2.683 orang.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)