Daftar Menteri yang Dianggap Layak Diganti Versi Pengamat, Ada dr Terawan hingga Yasonna Laoly
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin berpendapat terdapat sejumlah menteri yang layak diganti.
Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rumor perombakan kabinet atau reshuffle kabinet mengemuka setelah video Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah dalam Sidang Kabinet Paripurna 18 Juni 2020 dirilis.
Dalam rapat tersebut, Jokowi secara terang-terangan menyebut kinerja para menterinya tidak ada kemajuan berarti.
Jokowi mengancam bakal melakukan reshuffle jika tak ada perubahan kinerja menteri.
Dalam Sidang Kabinet itu, Jokowi tak menyebut jelas menteri-menteri mana yang kinerjanya tak sesuai harapan.
Baca: Deretan Jokowi Marah karena Kinerja Menteri, Pernah Marah karena Kurva Corona Tak Turun-turun
Baca: 5 Menteri dengan Kinerja Paling Rendah, Ada Menkes Terawan hingga Edhy Prabowo
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin berpendapat terdapat sejumlah menteri yang layak diganti.
Berikut daftar menteri yang layak diganti menurut Ujang Komarudin:
1. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
Menkes Terawan menjadi salah satu menteri yang menurut Ujang layak diganti.
Menkes Terawan, kata Ujang, dinilai tak menjalankan instruksi Jokowi soal belanja anggaran Kemenkes.
Bahkan, Jokowi menyebut, belanja sektor kesehatan baru 1,53 persen dari Rp 75 triliun.
2. Menteri Sosial Juliari Batubara
Berdasarkan pendapat Ujang, Mensos Juliari juga layak diganti.
Juliari dianggap tak bisa mengendalikan pendistribusian bantuan sosial (bansos) Presiden kepada masyarakat.
Dalam beberapa kesempatan Jokowi diketahui memang menyoroti soal lambannya penyaluran bansos.
"Kecepatan yang kita inginkan agar bansos segera sampai ke masyarakat ternyata di lapangan banyak kendala dan problemnya memang masalah prosedur yang berbeli-belit."
"Padahal situasinya situasi tidak normal (ekstraordinary)," kata Jokowi dalam Ratas 19 Mei 2020 sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet.
Baca: Presiden Jokowi Disarankan Jangan Ragu Evaluasi dan Lakukan Reshuffle Kabinet
Jokowi memerintahkan agar penyaluran bansos dilakukan secara cepat.
"Sekali lagi ini butuh kecepatan. Oleh karena itu saya minta aturan itu dibuat sesimpel mungkin sesederhana mungkin tanpa mengurangi akuntabilitas sehingga pelaksana di lapangan bisa fleksibel."
"Yang paling penting bagaimana mempermudah pelaksanan itu di lapangan," ujarnya.
3. Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah
Selanjutnya ada Menaker Ida Fauziah.
Ujang berpendapat, Ida Fauziah dinilai tidak bisa mengendalikan pemutusan hubungan kerja (PHK).
4. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
Ujang juga menyebut Menkumham Yasonna Laoly sebagai salah satu menteri yang layak diganti.
Ujang menganggap, Menkumham Yasonna terus menimbulkan kontroversi di masyarakat.
"(Yasonna,red) Sudah tahu sendiri banyak kontroversi. Tapi masih aman karena partai," ucap Ujang.
5. Menteri-menteri di Bidang Ekonomi
Selain empat menteri di atas, Ujang juga menganggap menteri-menteri di bidang ekonomi juga layak diganti.
Tim menteri ekonomi di kabinet dinilai tak siap menghadapi krisis akibat pandemi ini.
Baca: Video Amarah Presiden Jokowi ke Para Menteri Dinilai Tak Elok dan Hanya Ciptakan Rumor Reshuffle
Namun, ia tak menyebut spesifik nama menteri yang dinilai perlu diganti.
"Tim menteri ekonomi itu kan tak siap dalam menghadapi Corona. Akhirnya kedodoran," jelasnya.
(Tribunnews.com/Daryono, Fransiskus Adiyudha Prasetya)