KSAD Yakin Praka Supriyanto Akan Sembuh Meski Alami Luka Bakar Berat
Dalam kesempatan itu, istri Praka Supriyanto juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Andika dan Hetty.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa yakin korban kecelakaan Helikopter MI 17 di Kawasan Industri Kendal Semarang Jawa Tengah pada Sabtu 6 Juni 2020 lalu, Praka Supriyanto, bisa sembuh meski mengalami luka bakar berat.
Ia pun memberikan dukungan moral dengan meminta Supriyanto agar tidak sedih dan tidak putus asa.
Baca: KSAD Bahas Rencana Pelatihan Bela Negara untuk Calon dan Pekerja Migran Indonesia
Hal tersebut disampaikan ketika Andika bersama Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa menjenguk Praka Supriyanto di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada Jumat (19/6/2020) lalu dalam tayangan TNI AD 60" yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Selasa (30/6/2020).
"Jadi Supriyanto harus tetap punya semangat. Pasti bisa. Supriyanto harus hidup. Tidak boleh ada pikiran segala macam. Tidak boleh sedih. Tidak boleh putus asa. Semua yakin bahwa Supriyanto bisa sembuh. Kita semua mendukung ya. Makanya Ibu Supriyanto yang lebih mendorong semangat ke suami. Semua bisa. Supriyanto bisa berdinas lagi. Bisa naik pangkat. Bisa jadi perwira," kata Andika.
Baca: Jenguk Anak Buahnya Korban Heli Jatuh di Kendal, KSAD Andika Perkasa: Supriyanto Harus Hidup
Dalam kesempatan itu, istri Praka Supriyanto juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Andika dan Hetty.
Ia juga mendoakan agar kebaikan Andika dan Hetty dibalas Allah SWT.
"Kita sekeluarga mengucapkan terimakasih ke bapak dan ibu. Semoga kebaikan Bapak dan Ibu dibalas oleh Allah SWT," kata istri Praka Supriyanto.
Sementara itu Dokter Spesialis Bedah Plastik RSPAD Gatot Soebroto Dr Budiman mengatakan telah membuang kulit Supriyanto yang terbakar.
Hal itu dilakukan karena kulit tersebut menjadi racun bagi tubuh dan mempengaruhi kekebalan tubuh jika tidak dibuang.
Selain itu, ia menjelaskan, kulit yang terbakar berpotensi terpapar kuman.
Upaya lain yang dilakukan oleh tim dokter RSPAD Gatot Soebroto adalah memodifikasi Hubart Tank untuk mencuci luka bakar Praka Supriyanto.
"Yang pertama membuang kulit yang mati dan juga mencuci supaya kuman yang ada di bawah kulit itu bisa terbuang. Kita ambil kulit yang bagus di tempat yang tidak terbakar, kita tempel. Nanti dalam waktu 30 hari dia sudah akan menutup sendiri," kata Budiman.
Praka Supriyanto sebelumnya dievakuasi dari RSUP Dr Kariadi Semarang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan menggunakan helikopter Puspenerbad pada 11 Juni 2020 lalu.
Praka Supriyanto mengalami luka bakar seluas 60 persen dengan derajat tiga.
"Jadi Praka Supriyanto ini menderita luka bakar seluas 60 persen. Artinya 60 persen dari permukaan tubuhnya menderita luka atau kerusakan kulit dengan kedalaman derajat tiga. Di derajat tiga itu artinya seluruh ketebalan kulit itu rusak. Kita golongkan penderita dengan luas seperti ini adalah luka bakar berat," kata Dokter Spesialis Bedah Plastik RSPAD Gatot Soebroto Dr Guntoro.
Dalam kecelakaan yang terjadi pada saat misi latihan endurance kedua dengan materi tactical manuver tersebut, Praka Supriyanto adalah satu di antara lima prajurit yang selamat.
Empat prajurit TNI yang gugur dalam kecelakaan tersebut antara lain Kapten CPN Kadek, Kapten CPN Fredi, Kapten CPN Y Hendro, dan Lettu CPN Wisnu.
Sedangkan lima prajurit yang selamat termasuk Praka Supriyanto antara lain Lettu CPN Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, dan Praka Andi.
Sementara itu Lettu CPN Vira Yudha meninggal dunia ketika menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Kariadi Semarang pada Minggu (13/6/2020).