Mantan Pimpinan KPK Ajak Warga Desa Ikut Awasi Pengelolaan Dana Desa
Mantan Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif mengajak warga desa untuk aktif dalam mengawasi
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif mengajak warga desa untuk aktif dalam mengawasi pengelolaan Dana Desa.
Menurut Laode, dibutuhkan penguatan oleh warga desa agar pemanfaatan Dana Desa tidak diselewengkan oleh aparat desa.
"Itu tidak akan ada manfaatnya kalau masyarakat tidak desa menjaga dana desanya, karena kepala desa cenderung mengambil hati dengan membagi-bagi biasanya, oleh Karena itu maka mereka diam saja. Harus ada penguatan," ujar Laode dalam diskusi webinar Kongres Kebudayaan Desa, Rabu (1/7/2020).
Laode mengatakan potensi korupsi rentan terjadi ketika kepala desa mendapatkan kuasa untuk mengelola anggaran hingga Rp1 miliar pertahun.
Baca: Mendes: Dana Desa Jangan Hanya Dirasakan Elite Desa
Baca: Dana Desa Tersalur 90 Persen, Mendes Abdul Halim Beri Penjelasan
Baca: Mendes Tegaskan BLT Dana Desa Ditujukan untuk Pemenuhan Kebutuhan Pokok
"Ketika kepala desa diberi kekuasaan untuk mengelola Rp1 miliar per tahun maka ada gula ada semut, ada uang ada apa? Itu perlu kita pikirkan, Apakah orang desa jujur, mandiri, itu benar-benar masih ada atau tidak," kata Laode.
Menurut Laode, perilaku warga desa sama saja dengan masyatakat kota yang bakal tergiur dengan uang dalam jumlah besar termasuk Dana Desa.
Dirinya berharap seluruh pemangku kepentingan mencari formulasi untuk pengawasan Dana Desa agar akuntabilitasnya terjamin.
"Menurut saya sebagai orang desa perilaku orang desa sama saja orang kota. Kalaupun ada masih, kita saling kenal mengenal kita saling bertukar makanan. Tetapi kalau soal kejujuran, kejujuran orang desa dan orang kota mungkin sama saja. Ini observasi saya sebagai orang desa," pungkas Laode.