Peran Relawan Medis Sangat Berarti untuk Mencari Orang yang Terpapar Covid-19
Relawan medis memiliki peran tertentu di fasilitas layanan kesehatan atau Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan sebanyak 30.924 relawan medis maupun non medis telah terdaftar untuk membantu percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dalam implementasinya, peran relawan medis berfokus kepada penanganan Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan, sedangkan relawan non medis hadir ke tengah masyarakat untuk sosialisasi pencegahan penularan Covid-19 serta membantu pendistribusian bantuan.
Ketua Koordinator Relawan Gugus Tugas Nasional Andre Rahadian menjelaskan, bahwa relawan medis memiliki peran tertentu di fasilitas layanan kesehatan atau Rumah Sakit Darurat Covid-19.
"Jadi itu (relawan medis,red) yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, farmasi dan juga kesehatan masyarakat membantu proses tracing atau upara untuk mencari upaya mencari orang yang terpapar Covid-19," kata Andre di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Baca: Gugus Tugas: Dibutuhkan Lebih Banyak Relawan Medis untuk Tangani Covid-19
Selain relawan medis, relawan non medis juga memiliki peranan besar dalam upaya pencegahan Covid-19 di tengah masyarakat.
Baca: Relawan Gugus Tugas Covid-19 Distribusikan Face Shield ke Pedagang Pasar Tebet
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koordinator Relawan Bidang Pendukung Gugus Tugas Nasional Yulius Setiarto mengungkapkan, keberhasilan para relawan dalam menghadapi situasi tidak ideal seperti saat ini adalah perubahan dari diri sendiri yang dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi beragam tantangan di lapangan.
Baca: Cerita Relawan PMI yang Tak Bosan Ingatkan Warga yang Mulai Cuek Terhadap Covid-19
Hal itu sekaligus inspirasi dalam mensosialisasikan perilaku adaptasi kebiasaan baru kepada masyarakat.
"Menurut saya, perubahan diri sendiri adalah kunci. Kalau kita berhasil mengubah diri sendiri untuk patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, maka kita (para relawan dan masyarakat,red) bisa bergerak lebih luas, mengubah perilaku mulai dari keluarga lalu ke lingkungan kita untuk beradaptasi pada kebiasaan baru," ungkap Yulius.
Relawan non medis secara umum bekerja di tengah masyarakat yang sekaligus menjadi lingkungan para relawan sendiri.
Para relawan non medis memastikan, ketahanan kesehatan dan aktivitas sosial ekonomi tetap berjalan dengan produktif dan aman Covid-19 dengan kegiatan yang beragam.
Antara lain membuat system emergency response untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, membantu warga tidak mampu yang terdampak Covid-19 dan memberikan edukasi langsung ke masyarakat seperti kepada para pedagang di pasar-pasar setempat.
Untuk menjaga semangat para relawan, Andre menegaskan, keuntungan yang diberikan kepada para relawan bukanlah bebntuk kompensasi secara langsung, namun berupa pelatihan secara berkala, asuransi kegiatan dan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) jika dibutuhkan.
Andre menambahkan, semua pihak harus bekerja sama dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19 yang tentunya harus dimulai dari diri sendiri.
Lebih lanjut, Yulius berterima kasih kepada kerja keras para relawan yang telah bergotong royong untuk membantu sesama walaupun dihadapkan pada situasi yang sulit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.