Bacakan Ikrar Antikomunisme, Peserta Apel Siap Hadapi Kelompok Prokomunis
Ada lima poin yang dibacakan para peserta, termasuk di antaranya menyinggung Trisila-Ekasila dalam RUU HIP
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta agenda Apel Siaga Ganyang Komunis membacakan ikrar antikomunisme. Adapun peserta apel terdiri dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) islam seperti Front Pembela Islam (FPI), PA 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Ada lima poin yang dibacakan para peserta, termasuk di antaranya menyinggung Trisila-Ekasila dalam Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Baca: FPI: Jika RUU HIP Tak Dibatalkan, Massa Akan Kembali dalam Jumlah Lebih Besar
"Pertama, bahwa kami akan menjadi pembela agama, bangsa, dan negara; Bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri untuk jihad qital mempertahankan aqidah islam dan melawan kaum Komunis di bawah komando ulama; Bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri untuk menjaga para ulama dari serangan kaum Komunis," seru para peserta aksi saat membacakan ikrar, Minggu (5/7/2020).
Para peserta juga siap siaga dan menyiapkan diri untuk menghadapi "gerombolan" Trisila dan Ekasila yang akan menggantikan Pancasila.
"Serta bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri dari serangan operasi intelijen hitam prokomunis," tukas para peserta.
Sebelumnya, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Sobri Lubis menegaskan kembali soal RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang harus dibatalkan oleh DPR RI.
Menurutnya, RUU HIP berbahaya bagi masa depan bangsa Indonesia.
Baca: Berkah di Balik Polemik RUU HIP, Mereka yang Awalnya Pro-Negara Agama Kini Jadi Jubir Pancasila
"Beberapa waktu lalu kita datang ke DPR menyampaikan harapan supaya RUU HIP dibatalkan, dihentikan, dan tidak pernah dibahas lagi," kata Sobri dalam Apel Siaga Ganyang Komunias di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020).
Jika tak dibatalkan, Sobri mengatakan para organisasi masyarakat (ormas) akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar dari aksi sebelumnya.
"Untuk membela negara saat ini, maaf kata tidak ada kata mundur saudara-saudara. Kita akan bangga menjadi pejuang negara seperti orangtua kita dukung mengganyang komunis. Maka kita juga bangga mengganyang komunis," kata Sobri
Sobri lebih lanjut mengatakan pihaknya menuntut agar inisiator RUU HIP ditangkap dan diproses hukum.
"Kalau ada lembaga yang ingin mengubah Pancasila yang sudah didepakati agar segala ditindak hujum, bubarkan," pungkasnya.