BNN Sebut Orang yang Sudah Pernah Konsumsi Narkoba Tidak Bisa Normal 100 Persen Lagi
Sulistiyo mengatakan rehabilitasi bagi para pecandu narkoba juga bukan jawaban untuk kembali normal seperti sedia kala
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan orang yang sudah pernah mengkonsumsi atau menyalahgunakan narkoba tidak akan bisa kembali pulih atau normal 100 persen lagi.
"Kalau orang sudah make (memakai narkoba, - red) mana bisa (kembali) 100 persen. Kan sebagian syarafnya sudah rusak. Itu sudah tercemar," ujar Sulistiyo, kepada wartawan, Jumat (10/7/2020).
Baca: Jadi Duta Anti Narkoba, Chika Jessica: Pengin Jauh dari Narkoba
Dia mencontohkan sebuah bangunan rumah yang dipukul dengan hammer atau palu tak mungkin kembali normal 100 persen meski sudah di semen dan sebagainya.
Karena bekas pukulan tersebut pasti berimbas pada tatanan konstruksi.
Sulistiyo mengatakan rehabilitasi bagi para pecandu narkoba juga bukan jawaban untuk kembali normal seperti sedia kala.
Menurutnya, ketika seseorang sudah mengkonsumsi barang haram itu maka akan meninggalkan dampak pada tubuh, terutama otak.
Selain itu, mereka akan kecanduan yang membuat akan berusaha mengkonsumsi narkoba lagi dan lagi.
"Ya tidak 100 persen orang (yang direhabilitasi) itu pulih sehat. Kan banyak orang yang sudah make, make lagi. Makanya sayangi otak kita," jelasnya.
Sulistiyo juga menegaskan kejahatan terkait narkoba termasuk penyalahgunaan terhadapnya akan selalu ada di dunia.
Oleh karenanya, dia meminta masyarakat untuk menjauhi dan berperan serta memerangi narkoba.
Karena menurutnya narkoba dapat merusak masa depan para generasi penerus bangsa Indonesia.
Baca: Anak Wakil Wali Kota Tangerang Mengaku Patungan Bersama 3 Rekannya Beli Narkoba
"Kejahatan itu selama dunia ada, kejahatan masih ada. Termasuk penyalahgunaan narkoba. Berapa banyak orang menyalahgunakannya. Kalau tidak ada kejahatan tidak perlu ada polisi, tentara, jaksa dan hakim," ungkap Sulistiyo.
"Harapannya kepada semua masyarakat untuk jauhi narkoba. Jangan coba-jangan pakai karena kalau sudah pakai susah (normal lagi)," pungkasnya.