Kasus Positif Covid-19 Pecah Rekor, Legislator PKS Sarankan PSBB Diberlakukan Lagi
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto mengatakan pemerintah harus lebih masif mensosialisasikan perilaku hidup new normal.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia per 9 Juli 2020 mencapai angka tertinggi yakni 2.657 kasus. Total akumulasi kasus menjadi 70.736.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto mengatakan pemerintah harus lebih masif mensosialisasikan perilaku hidup new normal.
Ia merasa miris ketika fakta masyarakat di lapangan bahwa yang terjadi bukan perilaku new normal tetapi seperti normal.
"Soal penjagaan jarak fisik dan penggunaan masker, terkesan disepelekan. Perlu didorong gerakan masyarakat untuk hal ini," kata Mulyanto saat dihubungi Tribunnews, Jumat (10/7/2020).
Menurutnya, lonjakan kasus baru Covid-19 ini, terutama disebabkan karena ditemukannya klaster-klaster baru di samping memang soal kedisiplinan warga.
Baca: Kasus Covid-19 Melonjak Hingga 2.657, Jokowi: Ini Lampu Merah Lagi
Secara umum, lanjut dia, kasus baru secara nasional belum landai, apalagi menurun.
"Ini adalah sebuah kontradiksi yang punya risiko. Karenanya pemerintah harus solid, koordinatif, dan terpadu dalam penyelesaian masalah ini. Tidak boleh ada dua komando atau lebih, apalagi kesimpsngsiuran informasi," ucapnya.
Baca: 1.262 Orang Positif Covid-19 di Secapa AD, 17 di Antaranya Dirawat dan Diisolasi di RS
"Kemudian untuk daerah-daerah tertentu yang kembali merah, saya rasa pemberlakuan PSBB kembali adalah sebuah langkah yang layak dipertimbangkan," imbuhnya.
Anggota Komisi VII DPR RI ini mengatakan ekonomi merupakan hal penting, namun terkait kesehatan masyarakat jauh lebih penting lagi.
Sebab, kesehatan adalah prinsip dasar yang tidak bisa ditawar-tawar.
Karenanya, berbagai upaya untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat harus konsisten didasarkan pada prinsip new normal.
Selain itu, menurutnya memang tidak ada pilihan, pemerintah harus terus-menerus memperbanyak pengujian-pengujian baik secara cepat maupun akurat.
Hanya berdasar tes tersebut mengetahui secara empiris jumlah dan persebaran kasus positif Corona ini.
"Kapasitas nasional dalam pengujian Covid-19 ini harus terus ditingkatkan," pungkasnya.