Profil Anita Kolopaking, Jadi Sorotan Setelah Percakapannya dengan Djoko Tjandra Beredar
Wanita bernama lengkap Dr. Ir. Anita Dewi Anggraeni Kolopaking ini lahir di Makassar 28 September 1963.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Anita Kolopaking mencuat dalam beberapa hari terakhir ini.
Dia adalah pengacara buronan Djoko Tjandra.
Apalagi beredar di media sosial video dan percakapannya dengan Djoko Tjandra.
Wanita bernama lengkap Dr. Ir. Anita Dewi Anggraeni Kolopaking ini lahir di Makassar 28 September 1963.
Dikutip dari situs BaniArbitrase, Anita mengambil Sarjana Hukum di Universitas Indonesia (2001) dan Master bidang Hukum di Universitas Padjadjaran, dan Doktor bidang Hukum di Universitas Padjadjaran (2009).
Dia pernah bekerja sebagai Manajer Informatika & Teknologi pada PT. Pusat informatika (1989-1992).
Baca: Percakapannya dengan Djoko Tjandra Dibongkar di Medsos, Ini Respon Anita Kolopaking
Kemudian mendirikan Kantor Advokat Anita Kolopaking & Partners.
Dia juga terdaftar sebagai Arbiter pada BANI Arbitration Centre.
Anita aktif sebagai dosen program S1, S2, dan S3 di Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara, dosen program S2 di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan dosen program S2 di Fakultas Ekonomi – PPA.
Dikutip dari situs FH Untar, Anita pernah jadi Wakil Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum & Masalah Keluarga (YLBH & MK) Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada 2007-2010.
Namun belum ada informasi apakah Anita Kolopaking ada hubungan kerabat dengan penyanyi era 90-an Novia Kolopaking.
Bela Djoko Tjandra
Pada talkshow ILC TV One Selasa (7/7/2020) malam, Anita bicara soal Djoko Tjandra.
Termasuk menceritakan cara kliennya mengurus e-KTP.
Ternyata Joko Tjandra mengurus sendiri langsung ke kantor kelurahan!
"Pak Djoko Djandra sedang memperjuangkan haknya mendapatkan keadilan dia dizalimi," kata Anita Kolopaking dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Indonesia Lawyers Club seperti dikutip dari Tribun Timur
Anita Kolopaking mengeritik narasumber ILC TV One yang memojokkan kliennya.
Padahal kliennya sudah bebas 2001 lalu.
“Tidak ditanya, kenapa sih dia (Djoko Tjandra mengajukan) PK? Enggak ada itu di berita-berita, yang ada memojokkan dia. Dia sedang berjuang mendapatkan haknya di tengah pandemik Covid-19,” kata Anita Kolopaking.
Anita bahkan menyebut kliennya sangat cinta Indonesia.
“Dia itu mencintai Indonesia, tapi dia dizalimi,” kata Anita Kolopaking.
Videonya beredar
Sebelumnya diberitakan, Tim Kuasa Hukum Djoko Tjandra, Anita Kolopaking angkat bicara terkait dugaan ikut menyembunyikan dan memberikan akses pelarian terhadap buronan kasus korupsi tersebut selama masuk ke Indonesia.
Diketahui, peran Anita Kolopaking dalam pelarian Djoko Tjandra d Indonesia dibongkar oleh akun Twitter @xdigeeembok.
Dalam utasan tersebut, akun anonim itu menyebut Anita memiliki peran sentral terkait pelarian Djoko Tjandra.
Anita menuturkan ponsel yang digunakannya telah diretas oleh orang tak dikenal.
Dia bilang utasan yang disampaikan oleh akun tersebut bertujuan untuk merusak nama baiknya.
"HP saya dihacked oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab merusak nama baik saya dan menghancurkan karakter saya," kata Anita kepada Tribunnews.com, Kamis (16/7/2020).
Dia mengatakan foto tangkapan layar dan video terkait percakapannya dengan Djoko Tjandra yang disebar merupakan pembunuhan karakter.
Anita menuding pernyataan tersebut hanya fitnah.
"Foto dan video saya yang sudah di hacked dikeluarkan di twiter tadi malam merupakan suatu tujuan pembunuhan karakter. Fitnah yang dibuat dengan order by design jelas menjadi tujuan utama aktor di balik ini semua," jelasnya.
Dia mengklarifikasi soal kehadiran Djoko Tjandra di Indonesia.
Baca: Kajari Jakarta Selatan Bakal Diperiksa Terkait Kasus Djoko Tjandra
Dia bilang, kehadiran kliennya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kehadiran pak Joko Tjandra jelas tidak diinginkan. Saya sebagai lawyer Joko Tjandra tidak diinginkan untuk itu saya diserang dengan membangun opini di masyarat dengan fitnah by design," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan aktor tersebut juga dituding tidak menghendaki adanya Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh Djoko Tjandra.
"Aktor tersebut tidak menghendaki adanya proses PK ini berjalan. Aktor tersebut tidak menghendaki pak Joko Tjandra masuk ke Indonesia. Saya yakini bahwa Allah tidak tidur dengan kezhaliman ini. Saya yakini semua ini akan terungkat dengan berjalannya waktu," pungkasnya.
Diketahui dalam utasan akun @xdigeeembok, terdapat sejumlah foto tangkapan layar terkait percakapan antara Anita dan Djoko Tjandra.
Anita bertugas mengurus segala keperluan Djoko Tjandra bisa masuk ke Indonesia.
Di antaranya mengurus pembuatan KTP, paspor, melobi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Nanang Supriatna hingga membuat surat jalan kepada eks Kepala Biro (Karo) Korwas PPNS Bareskrim Polri, Brigjen Pol Prasetijo Utomo.
Disana juga, terlihat Anita memiliki peran untuk mengelola anggaran operasional perencanaan tersebut dari Djoko Tjandra.
Akun tersebut menyebut total Djoko Tjandra telah menghabiskan uang Rp 4 milliar untuk bisa mengurus pelariannya di Indonesia.
Penulis: Igman/Hasanuddin A
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Makassar
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.