Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wamenhan Tinjau Purwarupa Bus Mobile Laboratorium BSL2+ di Bekasi

Bio Safety Level atau level keselamatan biologi adalah level atau tingkatan keselamatan yang diperlukan untuk penanganan agen biologi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Wamenhan Tinjau Purwarupa Bus Mobile Laboratorium BSL2+ di Bekasi
Istimewa
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau Bus Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2+ (BSL 3) di pabrik PT Pindad, Bekasi, Kamis (16/7/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan ( Wamenhan), Sakti Wahyu Trenggono melihat langsung purwarupa atau prototype Bus Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2+ (BSL 3) ketika mengunjungi Fasilitas Manufaktur Biosafety Level milik PT Pindad di Bekasi pada Kamis (16/7/2020).

Dalam kunjungannya ke fasilitas milik Pindad itu, dia melihat langsung prototype Bus Mobile Lab BSL2+ (BSL 3) yang sudah lengkap dengan ruang positif pressure dan ruang isolasi bertekanan negatifnya.

Baca: Ini Alasan Prabowo Pesan 500 Kendaraan Taktis Maung Buatan Pindad

Selain itu pada prototype itu juga ada peralatan PCR test, dan BSC untuk sampel dan hasil ujinya.

Bio Safety Level atau level keselamatan biologi adalah level atau tingkatan keselamatan yang diperlukan untuk penanganan agen biologi.

Keselamatan biologi level 3 ditujukan bagi fasilitas klinis, diagnostik, riset atau produksi yang berhubungan dengan agen-agen eksotik yang dapat mengakibatkan potensi terkena penyakit berbahaya.

Contoh agen biologi kategori keselamatan biologi level 3 antara lain Anthrax, HIV, SARS, Tubercolosis, virus cacar, thypus dan avian influenza.

Berita Rekomendasi

"Lab BSL2+ ini merupakan terobosan yang sangat baik dalam rangka untuk mendorong mewujudkan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan. Hal yang harus diperhatikan adalah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ditingkatkan terus. Sesuai instruksi Pak Presiden, harus diprioritaskan pengembangan ekosistem dalam negeri," kata Trenggono.

Ia berharap inovasi Bus Mobile Laboratorium BSL-2+ yang dibuat PT Pindad itu bisa membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan mempercepat waktu pemeriksaan pasien dengan tes PCR.

“Pelaksanaan PCR test itu membutuhkan sarana laboratorium untuk melaksanakan testing (pengujian) dan tracing (pelacakan) terutama daerah yang menjadi episentrum. Kehadiran Mobile Lab BSL2+ ini akan bisa menjawab tantangan kecepatan dan penetrasi wilayah," kata Trenggono.

Ia mengatakan Kementrian Pertahanan (Kemhan) mendorong Industri Pertahanan (Indhan) mengembangkan fasilitas kesehatan (Faskes) yang inovatif untuk membantu pemerintah melawan pandemi Covid-19.

"Memperkuat alat kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintah, khususnya Kementrian Pertahanan dalam melawan pandemi. Kita ingin punya faskes yang mumpuni dan hasil produksi Indhan dalam negeri sesuai arahan Pak Presiden Jokowi," kata Trenggono.

Baca: PT Pindad Akan Ekspor Ventilator

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan Bus Mobile Laboratorium BSL-2+ yang dibuat menggunakan standar WHO dan saat ini tengah dalam proses sertifikasi dari lembaga kesehatan internasional yang dibawah naungan PBB itu.

"Prototype sekarang hasil kerjasama dengan RS Yarsi. Kita punya kapasitas produksi sebulan untuk 15 unit dengan TKDN sudah 62 persen," kata Abraham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas