Sikap Marah-Marah M. Nasir Dinilai Permalukan DPR dan Partai Demokrat
Saat itu Muhammad Nasir dan Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak terlibat dalam perdebatan sengit.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai sikap tidak etis ditunjukan anggota DPR Fraksi Demokrat Muhammad Nasir dalam rapat kerja bersama Holding Industri Pertambangan BUMN, Selasa (30/6/2020) lalu.
Saat itu Muhammad Nasir dan Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak terlibat dalam perdebatan sengit.
Nasir bahkan sampai mengusir Orias keluar dari ruang rapat, dan mengatakan ogah mengikuti rapat dengan Orias.
"Malahan yang justru terlihat cenderung sebuah intimidasi terhadap mitra kerja. Tentu model komunikasi ala Nasir ini membuat citra lembaga parlemen tercoreng," kata Lucius dalam keterangannya, Sabtu (18/7/2020).
Menurutnya meski DPR punya kewenangan melakukan fungsi kontrol, tapi tak berarti mereka bisa seenaknya menegur hal yang mampu dibicarakan.
Baca: Eks Pimpinan KPK Sarankan Firli Bahuri Cs Lanjuti Dugaan Gratifikasi Bowo Sidik ke M Nasir
Lucius menyebut Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR memberi teguran atas kemarahan yang kurang pantas tersebut.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga diharapkan memperlihatkan sikap tegasnya.
Baca: Intip Harta Kekayaan Orias Petrus Moerdak, Dirut Inalum yang Dibentak dan Diusir oleh Muhammad Nasir
"Tak hanya DPR yang kena imbas dari perilaku tak pantas Nasir, tapi juga partai Demokrat. Maka sikap tegas partai agar tak tercoreng oleh perilaku satu kadernya ini harus diperlihatkan Demokrat," tegas Lucius.